Kawasan Geopark
Ciletuh-Palabuhanratu juga meliputi Kawasan Cagar Alam Cibanteng,
Tangkubanparahu, Sukawayana; Kawasan Suaka Margasatwa Cikepuh; dan Taman Wisata
Alam Sukawayana, dikelola Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam Jawa Barat;
kawasan latihan terpadu militer dikelola KOSTRAD; Kawasan konservasi Penyu di
Pangumbahan; dan kawasan latihan angkatan udara di Tanjung Ujunggenteng;
kawasan budidaya tambak udang di Mandrajaya dan Ujunggenteng serta kampung
batik di Purwasedar (Rosana, dkk., 2015).

Batuan melange dan
ofiolit terdiri atas peridotit, gabro dan lava basal; batuan metamorfik berupa
sekis hijau, serpentinit dan amfibolit; serta batuan sedimen berupa batupasir
kuarsa-konglomeratik (Formasi Ciletuh). Batuan tersebut merupakan batuan tertua
yang tersingkap kepermukaan di Jawa Barat yang terbentuk (terendapkan) di
palung laut dalam. (sumber : http://ciletuhpalabuhanratugeopark.org)
Obyek wisata baru
yang sedang naik daun, karena pemandangan alamnya yang memukau, kombinasi
antara laut dan darat. Sehingga disebut Geopark (Taman Bumi). Jarak tempuh dari
Kota Bandung sampai lokasi utamanya pantai Plampangan sekitar 200 km. Rute
tersebut melalui jalur Kota, Cimahi - Cianjur - Sukabumi. Waktu tempuh dengan
berkendaraan roda 2 (motor) sekitar 6 jam. Infrastruktur jalan sudah lumayan
bagus, terutama masuk daerah Ciemas, jalan Hotmix dengan kondisi kelak kelok,
hanya agak sempit. Untuk kendaraan roda 4 harus extra hati-hati.

Suasana alam pedesaan
sangat kental sekali, dengan bangunan rumah penduduk yang tidak terlalu
mencolok, disekelilingnya ada hamparan sawah dan ladang. Dilihat dari atas
tebing sungguh suasana yang tiada duanya di daerah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar