Jerih payah petani akan diukur pada
saat panen, apakah produktivitas paprikanya meningkat atau tidak, buahnya baik
atau tidak. Sedangkan hasil panen buah paprika sangat ditentukan oleh
penanganan panen dan pasca panen sehingga tahapan penanganan panen dan pasca
panen yang dilaksanakan dengan baik dan benar akan menghasilkan buah paprika
sampai ke tangan konsumen akan tetap segar dan memiliki kualitas yang baik.
Adalah sia-sia jika petani hanya memfokuskan perhatiannya pada aspek pengolahan lahan, bibit sampai dengan pemeliharaan sedangkan penanganan panen dan pasca panen kurang diperhatikan.
Adalah sia-sia jika petani hanya memfokuskan perhatiannya pada aspek pengolahan lahan, bibit sampai dengan pemeliharaan sedangkan penanganan panen dan pasca panen kurang diperhatikan.
A. Panen
Penanganan panen paprika yang baik dan benar dapat mempertahankan kualitas buah paprika yang dihasilkan dan akan mengangkat harga jual.
Umur panen buah paprika sangat bervariasi, tergantung pada varietas dan kondisi iklim setempat. Tanda-tanda atau penampakan fisik buah paprika yang masak petik (matang hijau) adalah warna kulitnya hijau berkilat, bila dipijit atau ditekan daging buah terasa keras, daging buah tebal dan buahnya mudah dilepas dari tangkainya. Sedangkan buah paprika yang matang kuning kemerahan atau matang merah adalah warna kulit buah kuning kemerahan atau merah, daging tebal dan buah mudah dilepaskan dari tangkainya.
Buah paprika dapat dipanen pada saat matang hijau (paprika hijau), matang kuning kemerahan (paprika kuning) atau matang merah (paprika merah) tergantung pada permintaan pasar. Buah paprika yang matang hijau baik untuk dikonsumsi sebagai sayuran karena memiliki rasa manis tanpa rasa pedas. Paprika merah kuning kurang baik untuk dikonsumsi sebagai sayur karena memiliki rasa pedas walaupun masih ada rasa manisnya.
Penanganan buah paprika yang baik dan benar meliputi hal-hal: (a). paprika hijau dapat dipanen mulai umur 2,5 bulan, sebaiknya tidak dilakukan panen pada waktu buah terlalu masak ataupun terlalu muda. (b) paprika berwarna dipanen dengan tingkat kematangan buah 80-90%, umumnya mulai pada umur 3,5 bulan. (c) panen dilakukan pada pagi hari dan sebaiknya tidak dalam keadaan hujan, dengan tujuan bekas tangkai buah yang dipanen menjadi kering dan tidak terjadi pembusukan batang.(d) buah paprika dipetik dengan tangkai buahnya menggunakan gunting/pisau tajam. Tangkai buah jangan tertinggal di cabang tanaman, tangkai buah dan buah tidak boleh cacat dan terjatuh, untuk mencegah membusuknya tangkai dan buah paprika pada saat disimpan di ruang pendingin dan (e) setelah dipanen, buah dimasukkan dalam wadah pengumpul berupa keranjang bambu atau plastik dan diletakkan di tempat yang teduh supaya tidak terkena sinar matahari langsung. Cahaya matahari dapat mempercepat proses penguapan sehingga buah paprika mengering, layu atau rontok.
Penanganan panen paprika yang baik dan benar dapat mempertahankan kualitas buah paprika yang dihasilkan dan akan mengangkat harga jual.
Umur panen buah paprika sangat bervariasi, tergantung pada varietas dan kondisi iklim setempat. Tanda-tanda atau penampakan fisik buah paprika yang masak petik (matang hijau) adalah warna kulitnya hijau berkilat, bila dipijit atau ditekan daging buah terasa keras, daging buah tebal dan buahnya mudah dilepas dari tangkainya. Sedangkan buah paprika yang matang kuning kemerahan atau matang merah adalah warna kulit buah kuning kemerahan atau merah, daging tebal dan buah mudah dilepaskan dari tangkainya.
Buah paprika dapat dipanen pada saat matang hijau (paprika hijau), matang kuning kemerahan (paprika kuning) atau matang merah (paprika merah) tergantung pada permintaan pasar. Buah paprika yang matang hijau baik untuk dikonsumsi sebagai sayuran karena memiliki rasa manis tanpa rasa pedas. Paprika merah kuning kurang baik untuk dikonsumsi sebagai sayur karena memiliki rasa pedas walaupun masih ada rasa manisnya.
Penanganan buah paprika yang baik dan benar meliputi hal-hal: (a). paprika hijau dapat dipanen mulai umur 2,5 bulan, sebaiknya tidak dilakukan panen pada waktu buah terlalu masak ataupun terlalu muda. (b) paprika berwarna dipanen dengan tingkat kematangan buah 80-90%, umumnya mulai pada umur 3,5 bulan. (c) panen dilakukan pada pagi hari dan sebaiknya tidak dalam keadaan hujan, dengan tujuan bekas tangkai buah yang dipanen menjadi kering dan tidak terjadi pembusukan batang.(d) buah paprika dipetik dengan tangkai buahnya menggunakan gunting/pisau tajam. Tangkai buah jangan tertinggal di cabang tanaman, tangkai buah dan buah tidak boleh cacat dan terjatuh, untuk mencegah membusuknya tangkai dan buah paprika pada saat disimpan di ruang pendingin dan (e) setelah dipanen, buah dimasukkan dalam wadah pengumpul berupa keranjang bambu atau plastik dan diletakkan di tempat yang teduh supaya tidak terkena sinar matahari langsung. Cahaya matahari dapat mempercepat proses penguapan sehingga buah paprika mengering, layu atau rontok.
B. Penanganan Pasca Panen.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin keseragaman ukuran, mutu buah dan menjamin bahwa mutu buah yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pasar baik domestik maupun ekspor. Penanganan pascapanen komoditas paprika meliputi kegiatan-kegiatan sortasi dan grading, pencucian, penyimpanan, pengemasan dan pengangkutan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjamin keseragaman ukuran, mutu buah dan menjamin bahwa mutu buah yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pasar baik domestik maupun ekspor. Penanganan pascapanen komoditas paprika meliputi kegiatan-kegiatan sortasi dan grading, pencucian, penyimpanan, pengemasan dan pengangkutan.
1. Sortasi dan Grading. Sortasi
merupakan kegiatan untuk memisahkan buah paprika yang sehat dari paprika yang
rusak (cacat) karena serangan hama dan penyakit, memisahkan paprika berdasarkan
keseragaman tingkat kerusakannya, mengingat buah yang dipanen pada umumnya
memiliki tingkat kerusakan yang beragam .Beberapa keuntungan dengan melakukan
sortasi antara lain,memudahkan pemasaran, memudahkan konsumen menentukan
pilihan yang sesuai untuk keperluannya, memudahkan penentuan tingkat harga yang
layak menurut kelas mutu, memberikan kepuasan dan kepercayaan pada
konsumen.Dari hasil sortasi, kemudian dilakukan pengelompokkan paprika menjadi
beberapa kelas mutu (grading) yaitu kelas mutu I dan kelas mutu II. Kelas mutu
I yaitu, tekstur buah keras, bentuk buah normal, buah masak petik (matang
hijau, matang kuning atau matang merah) serta tidak cacat dan tidak terinfeksi
hama ataupun penyakit, sedangkan kelas mutu II, yaitu buah yang memiliki
karakteristik tekstur buah keras, bentuk buah normal, buah masak petik (matang
hijau, matang kuning, atau matang merah, serta cacat, baik yang disebabkan oleh
faktor mekanis maupun oleh hama dan penyakit. Pengelompokkan juga dilakukan
berdasarkan ukuran buah dalam 4 kategori, yaitu: (a).kecil,diameter buah 6,5-8
cm, berat buah 120-160 gram, (b).sedang,diameter buah 7,5-9,5 cm, berat buah
160-200 gram, (c).besar, diameter buah 9-11 cm, berat buah 200-250 gram dan
(d).sangat besar, diameter buah > 11 cm, berat buah > 250 gram ).
2. Pencucian dengan air bersih.
Sebelum pengepakan, buah paprika hasil panen dicuci dengan air bersih lalu
dikeringkan dengan menggunakan lap kering dan dari bahan yang halus.
3. Pengemasan. Bahan dan desain
kemasan berpengaruh terhadap umur simpanan dan tingkat kerusakan barang yang
dikemas. Bahan berupa keranjang bambu, karton, kantong jala atau karung goni,
dibuat lubang ventilasi untuk mencegah temperatur dan kelembaban udara yang
tinggi dalam kotak basah dimasukkan ke dalam kotak karton yang berventilasi
yang telah dilapisi lilin, selanjutnya disimpan dalam ruangan yang teduh.
Untuk tujuan pasar luar negeri, paprika dikemas dalam kotak karton berkapasitas 5 kg sedangkan untuk pasar lokal, paprika dikemas dalam kotak karton berkapasitas 20 kg.
Untuk tujuan pasar luar negeri, paprika dikemas dalam kotak karton berkapasitas 5 kg sedangkan untuk pasar lokal, paprika dikemas dalam kotak karton berkapasitas 20 kg.
4. Pengangkutan Dalam pengangkutan
buah paprika, pemuatan dan pembungkusan harus berhati-hati.Penyusunan kemasan
harus diberi celah untuk sirkulasi udara. Untuk pengiriman dengan jarak relatif
jauh sebaiknya digunakan kendaraan yang berpendingin 7-12 °C.
Disarikan oleh : Lasarus, Pusat
Penyuluhan Pertanian
Sumber : 1 Standar Prosedur Operasional (SOP) Paprika di Greenhouse.Dirut Tanaman Sayuran dan biofarmaka, Ditjen Hortikultura, Deptan, 2006
2 Bambang Cahyono, 2012. Budidaya Intensif Cabai Paprika secara organik dan anorganik, Penerbit Pustaka Mina,Depok
3 Nikardi Gunadi dkk, 2006. Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum annuum var. Grossum, di dalam Rumah Plastik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Sumber : 1 Standar Prosedur Operasional (SOP) Paprika di Greenhouse.Dirut Tanaman Sayuran dan biofarmaka, Ditjen Hortikultura, Deptan, 2006
2 Bambang Cahyono, 2012. Budidaya Intensif Cabai Paprika secara organik dan anorganik, Penerbit Pustaka Mina,Depok
3 Nikardi Gunadi dkk, 2006. Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum annuum var. Grossum, di dalam Rumah Plastik. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura