Jumat, 11 Maret 2016

Kisah Nabi Yusuf 5




Yusuf memimpin Mesir

Zulaikha membebaskan Mimisabu, budaknya yang juga sahabat kecil Yusuf. Mimisabu pun langsung pergi menemui Yusuf untuk mengabdi padanya. Malik bin Azr, pemimpin rombongan yang mengeluarkan Yusuf dari sumur, menyesal setengah mati begitu sadar bahwa Yusuf sesungguhnya adalah sepupunya dan nabi Allah. Bertahun-tahun ia tinggal di Mesir untuk mencari kesempatan menebus dosa. Ketika ia tahu Yusuf bebas dari penjara ia pun berusaha menemui Yusuf. Pada saat yang bersamaan semua tahanan penjara yang dibebaskan raja atas jaminan Yusuf pun berusaha menemuinya. Yusuf pun menemukan “the Winning Team” pasukan berani matinya untuk membantu menjalankan tugas-tugasnya. Malik dan Mimisabu diangkatnya menjadi tangan kanannya. Teman-teman penjara mendapat tugas membangun lumbung gandum, mendata kondisi rakyat, dan melancarkan kampanye membangun dukungan seluruh rakyat Mesir. Secara rutin mereka menyusun strategi menyelamatkan negeri Mesir dari paceklik yang akan berlangsung tujuh tahun lamanya.

Bersama teman-temannya Yusuf membangun tujuh lumbung yang disediakan untuk menyimpan persediaan gandum untuk tujuh tahun. Untunglah ada di antara teman-temannya dari penjara yang pandai mendirikan bangunan. Konstruksi yang dibangun diperkirakan cukup baik untuk menjaga agar lumbung kuat menampung gandum beserta tangkainya, dan mencegah kerusakan gandum tersebut akibat hama dan cuaca. Dasar lambung dibuat sebesar mungkin, diisi dengan batu. Atap lambung dibuat berlubang dengan jembatan untuk memasukkan gandum ditutup dengan atap yang dengan sempurna melindungi dari hujan.
Tujuh lumbung untuk persediaan tujuh tahun dibangun bersamaan untuk menjamin keamanan lumbung.

Quran mengisahkan:
“Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: “Sesungguhnya kamu [mulai] hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami”. Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara [Mesir]; sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; [dia berkuasa penuh] pergi menuju ke mana saja yang ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa” (12:54-57).

Butifar yang merasa sangat berdosa ketika aib keluarganya terbuka di istana, tak lama kemudian meninggal. Raja pun mengangkat Yusuf menjadi orang nomor dua paling kuat setelah raja Mesir. Anekmaho tak tinggal diam. Ia membayar pembunuh bayaran untuk membunuh Yusuf. Untunglah Mimisabu, salah seorang budak Butifar dan sahabat kecil Yusuf, menyelamatkannya. Malik berhasil membunuh pembunuh bayaran yang ternyata adalah pencuri yang dijebloskan Yusuf ke penjara dan menyimpan dendam kesumat pada Yusuf.

Yusuf memberdayakan masyarakat Mesir untuk bertani

Yusuf mendorong semua rakyat Mesir untuk bertani dan menyerahkan gandum ke lumbung kerajaan untuk disimpan. Semua yang menyimpan di lumbung raja akan dijamin kehidupannya oleh kerajaan. Tidak ada paksaan untuk menyerahkan gandum ke kerajaan, semua orang bebas membangun lumbung sendiri untuk menyimpan gandumnya, tapi kerajaan hanya akan menanggung kehidupan rakyat yang menyerahkan gandumnya ke lumbung raja. Yusuf turun langsung ke seluruh penjuru kerajaan, menempatkan teman-temannya di berbagai tempat untuk membantunya membangun dukungan demi kelancaran program ini. Ia berbicara langsung pada rakyat dan berhasil memenangkan hati rakyat.

Yusuf membangun sistem irigasi agar semua tanah di seluruh penjuru negeri Mesir dapat ditanami. Makin banyak yang dapat bertani makin banyak persediaan gandum. Semua rakyat yang mau bercocok tanam akan diberikan tanah sesuai dengan jumlah gandum yang diberikannya.

Pajak penghasilan 20% ditarik untuk membiayai program ini. Semua pembayaran pajak akan diganggu no kehidupannya di masa paceklik, dan yang membayar langsung 7 tahun di muka akan di tanggung selama 14 tahun. Alternatif lain adalah perang. Semua rakyat setuju dengan Yuzarsif (Yusuf) untuk menghindari alternatif ini dan memilih membayar pajak. Mereka yang tak punya uang dapat bertani di lahan-lahan kerajaan. 

Dukungan rakyat yang besar membuat Yuzarsif makin harum namanya dan tinggi derajatnya di Mesir.
Anekmaho dan kawan-kawan tak tinggal diam. Mereka berupaya menggagalkan upaya Yusuf dengan berbagai cara. Mereka membuat lumbung tandingan. Seluruh rakyat Mesir yang mereka temui mereka pengaruhi agar tak mau menyerahkan gandum pada kerajaan dan menyimpan pada kuil saja. Mereka menghina dan memfitnah Yusuf dengan segala daya upaya.
Yusuf sadar akan upaya tersebut. Di sepanjang jalan yang dilaluinya di seluruh penjuru Mesir ia terus mengingatkan bahwa kerajaan tak akan menanggung kalau ada apa-apa dengan gandum yang mereka simpan.

Salah satu hal yang menjadi cercaan Anekmaho dan kawan-kawan adalah instruksi Yusuf untuk menyerahkan gandum beserta tangkainya. Hal itu dirasa aneh dan tak lazim dilakukan. Ternyata hal ini adalah perintah langsung dari Allah agar gandum tersebut tahan selama tujuh tahun. Hal inilah yang tak diketahui para biarawan kuil dan menyebabkan kegagalan mereka di kemudian hari.
Bersambung…

 https://indiraabidin.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NOMOR 2

Nomor Dua Oleh: Dahlan Iskan Kamis 15-02-2024,04:37 WIB SAYA percaya dengan penilaian Prof Dr Jimly Assiddiqie: pencalonan Gibran sebagai wa...