Posted on January 5, 2014 by indiraabidin
Yusuf
memimpin Mesir
Zulaikha
membebaskan Mimisabu, budaknya yang juga sahabat kecil Yusuf. Mimisabu pun
langsung pergi menemui Yusuf untuk mengabdi padanya. Malik bin Azr, pemimpin
rombongan yang mengeluarkan Yusuf dari sumur, menyesal setengah mati begitu
sadar bahwa Yusuf sesungguhnya adalah sepupunya dan nabi Allah. Bertahun-tahun
ia tinggal di Mesir untuk mencari kesempatan menebus dosa. Ketika ia tahu Yusuf
bebas dari penjara ia pun berusaha menemui Yusuf. Pada saat yang bersamaan
semua tahanan penjara yang dibebaskan raja atas jaminan Yusuf pun berusaha
menemuinya. Yusuf pun menemukan “the Winning Team” pasukan berani matinya untuk
membantu menjalankan tugas-tugasnya. Malik dan Mimisabu diangkatnya menjadi
tangan kanannya. Teman-teman penjara mendapat tugas membangun lumbung gandum,
mendata kondisi rakyat, dan melancarkan kampanye membangun dukungan seluruh
rakyat Mesir. Secara rutin mereka menyusun strategi menyelamatkan negeri Mesir
dari paceklik yang akan berlangsung tujuh tahun lamanya.
Bersama
teman-temannya Yusuf membangun tujuh lumbung yang disediakan untuk menyimpan
persediaan gandum untuk tujuh tahun. Untunglah ada di antara teman-temannya
dari penjara yang pandai mendirikan bangunan. Konstruksi yang dibangun
diperkirakan cukup baik untuk menjaga agar lumbung kuat menampung gandum
beserta tangkainya, dan mencegah kerusakan gandum tersebut akibat hama dan
cuaca. Dasar lambung dibuat sebesar mungkin, diisi dengan batu. Atap lambung
dibuat berlubang dengan jembatan untuk memasukkan gandum ditutup dengan atap
yang dengan sempurna melindungi dari hujan.
Tujuh
lumbung untuk persediaan tujuh tahun dibangun bersamaan untuk menjamin keamanan
lumbung.
Quran
mengisahkan:
“Maka
tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia berkata: “Sesungguhnya kamu
[mulai] hari ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada
sisi kami”. Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara [Mesir]; sesungguhnya
aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” Dan demikianlah
Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; [dia berkuasa penuh] pergi
menuju ke mana saja yang ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan
rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan sesungguhnya pahala di akhirat itu
lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa” (12:54-57).
Butifar yang
merasa sangat berdosa ketika aib keluarganya terbuka di istana, tak lama
kemudian meninggal. Raja pun mengangkat Yusuf menjadi orang nomor dua paling
kuat setelah raja Mesir. Anekmaho tak tinggal diam. Ia membayar pembunuh
bayaran untuk membunuh Yusuf. Untunglah Mimisabu, salah seorang budak Butifar
dan sahabat kecil Yusuf, menyelamatkannya. Malik berhasil membunuh pembunuh
bayaran yang ternyata adalah pencuri yang dijebloskan Yusuf ke penjara dan
menyimpan dendam kesumat pada Yusuf.
Yusuf
memberdayakan masyarakat Mesir untuk bertani
Yusuf
mendorong semua rakyat Mesir untuk bertani dan menyerahkan gandum ke lumbung
kerajaan untuk disimpan. Semua yang menyimpan di lumbung raja akan dijamin
kehidupannya oleh kerajaan. Tidak ada paksaan untuk menyerahkan gandum ke
kerajaan, semua orang bebas membangun lumbung sendiri untuk menyimpan
gandumnya, tapi kerajaan hanya akan menanggung kehidupan rakyat yang
menyerahkan gandumnya ke lumbung raja. Yusuf turun langsung ke seluruh penjuru
kerajaan, menempatkan teman-temannya di berbagai tempat untuk membantunya
membangun dukungan demi kelancaran program ini. Ia berbicara langsung pada
rakyat dan berhasil memenangkan hati rakyat.
Yusuf
membangun sistem irigasi agar semua tanah di seluruh penjuru negeri Mesir dapat
ditanami. Makin banyak yang dapat bertani makin banyak persediaan gandum. Semua
rakyat yang mau bercocok tanam akan diberikan tanah sesuai dengan jumlah gandum
yang diberikannya.
Pajak
penghasilan 20% ditarik untuk membiayai program ini. Semua pembayaran pajak
akan diganggu no kehidupannya di masa paceklik, dan yang membayar langsung 7
tahun di muka akan di tanggung selama 14 tahun. Alternatif lain adalah perang.
Semua rakyat setuju dengan Yuzarsif (Yusuf) untuk menghindari alternatif ini
dan memilih membayar pajak. Mereka yang tak punya uang dapat bertani di
lahan-lahan kerajaan.
Dukungan rakyat yang besar membuat Yuzarsif makin harum
namanya dan tinggi derajatnya di Mesir.
Anekmaho dan
kawan-kawan tak tinggal diam. Mereka berupaya menggagalkan upaya Yusuf dengan
berbagai cara. Mereka membuat lumbung tandingan. Seluruh rakyat Mesir yang
mereka temui mereka pengaruhi agar tak mau menyerahkan gandum pada kerajaan dan
menyimpan pada kuil saja. Mereka menghina dan memfitnah Yusuf dengan segala
daya upaya.
Yusuf sadar
akan upaya tersebut. Di sepanjang jalan yang dilaluinya di seluruh penjuru
Mesir ia terus mengingatkan bahwa kerajaan tak akan menanggung kalau ada
apa-apa dengan gandum yang mereka simpan.
Salah satu
hal yang menjadi cercaan Anekmaho dan kawan-kawan adalah instruksi Yusuf untuk
menyerahkan gandum beserta tangkainya. Hal itu dirasa aneh dan tak lazim
dilakukan. Ternyata hal ini adalah perintah langsung dari Allah agar gandum
tersebut tahan selama tujuh tahun. Hal inilah yang tak diketahui para biarawan
kuil dan menyebabkan kegagalan mereka di kemudian hari.
Bersambung…
https://indiraabidin.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar