Hanya orang-orang beruntung yang kelak meminum air telaga Al-Kautsar, telaga yang Allah berikan kepada Rasulullah SAW seperti tertera dalam Surat Al-Kautsar. Bagaimana tidak, air telaga ini sangat berkhasiat sesuai kebutuhan semua manusia pertama hingga manusia terakhir dalam menjalani huru-hara hari Kiamat.
Tetapi hanya orang istimewa yang meminum air telaga Al-Kautsar langsung dari tangan pemiliknya, Nabi Muhammad SAW. Belum lagi suguhan langsung dari tangan Rasulullah SAW yang tentu akan memberikan pengalaman rohani dan kepuasan batin yang berbeda.
Keistimewaan ini sesungguhnya dapat diupayakan. Para ulama menganjurkan kita untuk membaca doa setelah adzan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW berikut ini.
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الْدَّعَوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاةِ القَائِمَةِ، آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا الوَسِيْلَةَ وَالفَضِيلَةَ، وابْعَثْهُ مَقَاْمًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَّهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ
Allâhumma rabba hâdzihid da‘watit tâmmah, was shalâtil qâ’imah, âti sayyidanâ muhammadanil wasîlata wal fadhîlah, wab‘atshu maqâmam mahmûdanil ladzî wa‘adtah, innaka lâ tukhliful mî‘âd.
Artinya, “Ya Allah, wahai Tuhan pemilik dakwah yang sempurna, Tuhan pemelihara ibadah shalat yang terlaksana, berikanlah Nabi Muhammad SAW kehormatan status wasilah dan fadhilah. Bangkitlah dia di tempat terpuji yang Kau janjikan. Sungguh Engkau tidak mengingkari janji.”
Setelah membaca doa itu, sebagian ulama menganjurkan kita untuk menambahkannya dengan doa berikut ini.
وَأَوْرِدْنَا حَوْضَهُ وَاسْقِنَا مِنْ يَدِهِ الشَّرِيْفَةِ شُرْبَةً هَنِيْئَةً مَرِيْئَةً لَا نَظْمَأُ بَعْدَهَا أَبَدًا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Wa awridnâ haudhahû, wasqinâ min yadihis syarîfah syurbatan hanî’atan marî’ah, lâ nazhma’u ba‘dahâ abadâ, ya arhamar râhimîn.
Artinya, “Ya Allah, antarkan kami melewati telaga Kautsar milik Rasulullah SAW. Berikanlah kesempatan bagi kami meminum langsung dari tangan pemiliknya yang mulia seteguk air telaga yang lezat dan nikmat itu di mana kami selamanya takkan mengalami haus setelah meminumnya. Hai Tuhan yang maha pengasih.”
Doa ini sengaja dibaca di waktu antara adzan dan iqamah karena waktu ini merupakan salah satu waktu mustajabah. Doa ini dapat ditemukan di kitab Hasyiyatul Baijuri ala Syarhi Ibni Qasim Al-Ghazzi. Semoga Allah deretkan kita dalam barisan orang beruntung yang meminum air Al-Kautsar langsung dari suguhan Rasulullah SAW. Amin. Wallahu a’lam. (Alhafiz K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar