Barzah (bahasa Arab:البرزخ)
adalah sebuah alam yang berada di antara dunia dan akhirat. Alam barzah juga
disebut sebagai kiamat sughra,
alam mitsal atau alam kubur. Alam ini ada untuk dua kelompok manusia: mukmin
dan kafir dengan perbedaan bahwa surga untuk
kelompok mukmin dan neraka bagi orang-orang kafir.
Pengetian Barzah
Barzah secara bahasa berarti penghalang atau pemisah antara dua
hal [1] dan secara istilah, barzah adalah
jarak pemisah antara akhir kehidupan duniawi (kematian) dan memulai kehidupan
ukhrawi. Alam ini disebut dengan alam barzah yang menjadi perantara antara
dunia dan akhirat. [2] Alam ini juga disebut dengan alam
kubur, alam mitsal dan kiamat sughra. [3]
Barzah dalam Al-Quran
Kata
Barzah dalam Al-Quran diulang
sebanyak 3 kali (surah Al-Furqan:53, surah Al-Rahman:20, surah Al-Mukminun:100) namun hanya surah Al-Mukminun
yang memiliki makna yang sesuai dengan pembahasan ini:
حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ
قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّی أَعْمَلُ صَالِحًا فِیمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا
كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى یوْمِ یبْعَثُونَ
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila
datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang
telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka
dibangkitkan".
Dalam ayat ini, setelah Al-Quran menjelaskan ketidakpantasan
permohonan sebagian orang, dimana ketika berhadap-hadapan dengan kematian,
mereka mengharap kembali ke dunia, dikatakan bahwa di depan kelompok ini ada
sebuah penghalang sampai hari kiamat dan ibarat "ila yaumi yub'atsun"
menceritakan bahwa yang dimaksud itu adalah barzah yaitu jenjang (jembatan)
antara dunia dan akhirat yang mana setiap manusia akan mengalaminya sebelum
terjadinya hari kiamat.
Pembuktian Barzah dalam Al-Quran
Selain ayat ke 100 dari surah Al-Mukminun yang menjelaskan tentang
keberadaan barzah, sebagian ayat-ayat lain juga tanpa menyebutkan kata barzah
telah menetapkan dan membuktikan keberadaannya. Ayat-ayat ini berbicara dan
mengabarkan bahwa para syuhada itu hidup. Ayat-ayatnya adalah sebagai berikut:
·
وَ لا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي
سَبِيلِ اللَّهِ أَمْواتاً بَلْ أَحْياءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan
Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat
rezeki. (Surah Ali Imran:169)
·
وَ لَا تَقُولُوا لِمَن یُقتَلُ فِی سَبِیلِ
اللهِ أموَاتٌ بَل أحیَاءٌ وَ لَکِن لَا تَشعُرُون
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di
jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup,
tetapi kamu tidak menyadarinya. (Surah Al-Baqarah:145)
Menurut ayat-ayat Al-Quran Barzah tidak hanya dikhususkan bagi
para syuhada akan tetapi alam ini juga disediakan juga untuk para kafir yang
membangkang seperti fir'aun dan para pengikutnya sebagaimana yang dimuat
dalam surah Al-Mukminun,
Allah berfirman:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْها غُدُوًّا
وَ عَشِيًّا وَ يَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذابِ
Mereka (Fir'aun dan para pengikutnya) setiap pagi dan petang
berada di depan api dan ketika hari kiamat berlangsung, keluar perintah untuk
menyiksa keluarga Fir’aun dengan seberat-beratnya siksaan. [4] Ayat tersebut dengan begitu jelas
menceritakan tentang sebuah siksaan sebelum siksaan hari kiamat, dan itulah
yang disebut dengan azab atau siksaan di alam barzah.
Barzah dalam Beberapa Riwayat
Dalam sebagian riwayat kata barzah, diartikan sebagai sebuah
jenjang (jembatan) antara dunia dan akhirat. Contohnya, dimuat dalam sebuah
hadis dari Imam Shadiq as setelah
Imam menjelaskan sebuah hal bahwa semua pengikut Syiah (yang hakiki) telah
memasuki surga, [5] Imam bersabda:
واللهِ اَتَخَوفُ علیكم فیالبرزخ
Aku bersumpah demi Allah, Sesungguhnya aku takut atas kalian di
alam barzah. Kemudian dalam menjawab pertanyaan perawi yang bertanya tentang
barzah berkata: القبرُ منذُ حین موته الی یوم القیامة (Barzah)
yaitu kuburan yang dimulai dari kematian hingga menjelang hari kiamat.
Dari ibarat atau ungkapan kedua tersebut diatas dapat dipahami
bahwa maksud dari alam kubur yaitu alam barzah dan memang pada dasarnya yang
dimaksud dari kuburan dalam sebagian riwayat adalah bukan liang tanah yang
digali untuk menempatkan badan mayit, namun yang dimaksud adalah batin dari
kuburan tersebut dan itu adalah alam barzah dan karena liang tanah adalah
tempat penempatan badan jasmani dan alam barzah juga adalah tempat penempatan
ruh manusia oleh karena itu untuk alam barzah juga dikatakan alam kubur.[6]
Surga dan Neraka Barzah
Sebagian riwayat menjelaskan bahwa alam barzah juga
memiliki surga dan neraka tersendiri untuk mendapatkan
balasan atas amal perbuatan mereka. Nabi yang mulia saw bersabda:
القبرُ امّا روضةُ من ریاض الجنّة او حفرة
من حُفَر النار
Kuburan (barzah) adalah kebun dari kebun-kebunnya surga atau
jurang dari jurang-jurangnya neraka. [7]
Pertanyaan di Alam Kubur
Ada beberapa dari riwayat-riwayat yang menjelaskan bahwa manusia
pada awal memasuki alam barzah, maka kepada mereka akan ditanyakan tentang
keyakinan dan amal perbuatan mereka. Perhitungan ini dalam beberapa riwayat
dikenal dengan "pertanyaan di alam kubur".
Badan Barzah
Ruh manusia setelah kematiannya bergantung pada badan mitsali
atau barzah. Badan mitsali adalah badan yang bentuk dan sifatnya bukanlah badan
materi namun dari sebagian sifat-sifatnya memiliki ciri-ciri materi seperti
bentuk dan ukuran dan dalam hal ini sama mirip dengan badan alami seseorang. [8] Untuk mendapatkan gambaran yang jelas
dari badan mitsali atau barzah kita bisa menggambarkan keadaan tersebut pada
gambaran-gambaran ketika seseorang sedang mengalami mimpi dan tidak diragukan
lagi bahwa gambaran-gambaran tersebut bukanlah materi dan sama sekali tidak
mengambil tempat dan ruang serta tidak memiliki bobot dan timbangan, namun
masih memiliki bentuk, ukuran dan bentuknya serupa dengan bentuk-bentuk materi
lainnya.
Catatan Kaki
- ↑ Al-Mufaradat fi Gharib Al-Quran, terkait klausul kata Barzah; Al-Nihāyah fi Gharib Al-Hadist, jld.1, hlm.118.
- ↑ Ibid, jld. 14, hlm. 315.
- ↑ Lihat: Syarh Fushus Al-Hikam, hlm.97-102.
- ↑ Al-Kafi, jld.3, hlm.242.
- ↑ Terjemah Tafsir Mizan, jld.14, hlm. 315.
- ↑ Subhani, Janbe Al-Dahiyat, jld.4, hlm.238.
- ↑ Irsyad Al-Qulub, jld.1, hlm. 75.
- ↑ Yeksadu Hasytad Porsisyu Pasuhk, hlm.361-362.
Daftar Pustaka
- Qaishari, Syarh Fushus Al-Hikam, Tehran, Intisyarat-e Ilmi wa Farhanggi, 1375 S.
- Raghib Isfahani, Husain bin Muhammad, Al-Mufaradat fi Gharib Al-Quran, peneliti: Shofwan Adnan Daudi, Damaskus, dar Al-Ilm Al-Dar Al-Syamiah,1412 H.
- Jazari, Ibnu Atsir, Al-Nihāyah fi Gharib Al-Hadist, Qum, Ismailiyan, 1367 S.
- Thabathabai, Muhammad Husain, Tafsir Mizan, Terjemahan Sayid Muhammad Baqir Musawi *Hamedani, Qum, Daftar Intisyarat-e Islami Jamiah Mudarisin, Hauzah Ilmiah Qum, 1374 S.
- Makarim Syirazi, Nasir, Yeksadu Hasytad Porsisyu Pasuhk, Dar Al-Kutub Al-Islamiyah.
- Makarim Syirazi, Nasir, Tafsir Nemuneh, Tehran, Intisyarat-e Dar Al-Kutub Al-Islamiyah, Percetakan Haidari, 1372 S.
- Kulaini, Muhammad bin Yakub, Al-Kafi, Tehran, Dar Al-Kutub Al-Islamiyah, 1365 S.
- Dailami, Husain bin Abi Al-Hasan, Irsyad Al-Qulub, Qum, Syarif Radhi, 1412 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar