Kamis, 26 Juli 2012

Cipageran – Cikajang – Drajat Pass – Cipageran

Sabtu 5 Mei 2012, jam 7.30 WIBB malam kami berangkat dari Puri Cipageran Indah II RT 02 RW 21 – Tanimulya – Ngamprah Kab. Bandung Barat. Tujuan yang kami tuju adalah, undangan dari salah satu keluarga warga kami yang punya hajat mantu di Cikajang Garut. Cuaca langit di atas Cipageran alhamdulillah sangat cerah, Rembulan malam bersinar terang karena hampir mendekati bulan Purnama.
Begitu keluar dari jalan Puri Cipageran I, jalan Sangkuriang lalu lintasnya terlihat macet. Ternyata kemacetan lumayan panjang juga (tidak biasanya) terjadi kemacetan seperti ini. Selidik punya selidik kemacetan menjalar sampai jalan raya cimahi – padalarang. Akan tetapi apa sumber kemacetan yang sebenarnya kami juga tidak mengetahui. Hanya ada gelagat dari banyaknya bobotoh persib yang lewat jalan raya Cimahi setelah pulang dari menonton pertandingan ISL antara Persib Bandung Vs Persiwa Wamena. Mungkin salah satu luapan kegembiraan yang berlebih setelah persib bisa meraih kemenangan pertama setelah secara tragis kalah 5 kali berturut-turut memasuki putaran ke-2.
Kurang lebih 30 menit kami bisa keluar dari benang kusut kemacetan. Setelah lewat Alun-alun Cimahi, lalu lintas kembali lancar. Sebelum memasuki Tol Baros, kendaraan di isi bahan bakar dulu. Memasuki Tol Purbaleunyi atau tepaatnya di daerah Kopo hujan lumayan deras, sampai sekitar daerah Buah Batu. Selewat itu cuaca kembali cerah. Disepanjang jalan menuju Garut lalulintas tidak begitu padat, mungkin karena waktu yang beranjak malam. Sekitar jam 9:00 WIBB kami sampai di Samarang, tepatnya pertigaan Sampireun. Beristirahat sebentar sambil menunggu salah satu warga yang mau ikut ke undangan. Setelah datang yang dijemput, perjalanan kembali diteruskan. Terlihat kondisi baru selepas hujan, karena kondisi jalan yang basah & banyak air yang mengalir di jalan. Satu jam perjalanan dari Samarang ke Cikajang tidak terasa, karena sepinya malam dan kondisi jalan yang relatif bagus. Udara dingin khas pegunungan begitu terasa saat rombongan turun dari mobil. Sambutan hangat tuan rumah diringi segelas kopi susu panas dan makanan kecil mengusir dinginya malam yang menembus daun telinga. Setelah ngobrol sebentar, untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit maka kami terus istirahat.
Subuh dah harus bergegas bangun walaupun air terasa sangat dingin. Panggilan untuk menunaikan kewajiban shalat harus dipenuhi. Selesai shalat kami sempatkan untuk jalan-jalan. Menyusuri jalan Raya yang cukup besar & bagus, dengan di kanan kiri berdiri bangunan Pemerintahan di sambung dengan sekolahan, toko-toko, bank-bank sampai ke terminal & pasar mejadikan kota kecamatan ini nampak begitu maju. Cikajang memang merupakan kota terakhir yang menjadi tumpuan perekonomian bagi warga Garut Selatan, sebelum sampai pada daerah pantai yaitu Pamengpeuk. Acara berikutnya, kami mengadiri undangan pernikahan. Jam 11.an rombongan kembali ke Bandung dengan menempuh rute yang sama, yaitu lewat Samarang. Karena penasaran katanya ada obyek wisata baru di daerah tersebut maka rombongan menyempatkan diri untuk sekedar mampir melihat kondisi sebenarnya dari keindahan wisata tersebut. Pemandian Air panas Drajat, begitulah nama dari obyek wisata itu. Berada di lokasi penambangan gas alam Kawah Drajat gunung Papandayan.
Jalan ke lokasi yang cukup bagus walaupun kecil dan berkelok-kelok lumayan nyaman untuk dilewati. Di tambah hamparan tananman sayuran, yang menghijau di kanan kiri jalan menjadikan pemandangan begitu elok untuk dinikmati. Perjalanan 10 km dari pertigaan Sampireun – Samarang ke Puncak Drajat sungguh tidak membosankan. Hari itu bertepatan dengan hari Ahad, maka pengunjung lumayan banyak, baik yang pakai kendaraan roda dua, mobil keluarga bahkan tidak sedikit rombongan yang menggunakan Bus Besar. Setelah Puas menikmati pemandangan Drajat Pas, kami meneruskan perjalanan menuju bandung Cimahi. Alhamdulillah jam 20 WIBB kami sampai di rumah dengan lancar dan selamat. (AsTO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NOMOR 2

Nomor Dua Oleh: Dahlan Iskan Kamis 15-02-2024,04:37 WIB SAYA percaya dengan penilaian Prof Dr Jimly Assiddiqie: pencalonan Gibran sebagai wa...