Pada kesempatan kali ini, kami diamanahkan untuk dapat mereview salah
satu buku pada mata kuliah Business Management. Salah satu Chapter yang
akan di-review adalah Chapter 8 mengenai Managing Service and
Manufacturing Operations.
8.1 Manajemen Operasional
Manajemen operasi merupakan proses
melakukan pengembangan dan kegiatan yang dapat mengubah sumber daya
menjadi produk dan jasa yang dapat dimanfaatkan, sehingga ini menjadi
sangat penting. Dalam sebuah Manajemen Operasi, terdapat Manajer Operasi
yang bertugas mengawasi proses perubahan Sumber Daya dan merancang
system operasi, mengelola logistik, kualitas, dan produktivitas.
Kualitas dan Produktivitas telah menjadi aspek mendasar dari Manajemen
Operasi hal ini dikarenakan perusahaan yang tidak membuat produk sesuai
dengan kualitas yang diinginkan oleh konsumen dengan menggunakan sumber
daya secara efisien dan efektif maka tidak akan dapat bertahan lama
dalam membangun sebuah bisnis. Manajemen Operasi merupakan ‘inti’ dari
sebuah Perusahaan dikarenakan Manajemen Operasi bertanggung jawab dalam
proses mengubah Sumber Daya menjadi barang dan jasa pada Perusahaan
tersebut. Beberapa Perusahaan seperti General Motors dapat menghasilkan
produk yang nyata, tetapi layanan merupakan bagian terpenting untuk
pelanggan.
8.2 Differentiate between operations and manufacturing
Perbedaan antara operasi dan
manufaktur. Manufaktur adalah kegiatan dan proses yang digunakan dalam
membuat produk nyata, juga disebut produksi. sedangkan produksi
merupakan kegiatan dan proses yang digunakan dalam membuat produk
berwujud, juga disebut manufaktur. Operasi adalah suatu kegiatan dan
proses yang digunakan dalam membuat produk berwujud dan tidak berwujud.
Kesimpulannya adalah manufaktur
dan produksi adalah sama hanya digunakan dalam membuat produk berwujud,
sedangkan operasi yang digunakan dalam membuat produk berwujud dan
tidak berwujud.
8.3 Explain How Operations Management differs in manufacturing and service firms
Beberapa macam proses
transformasi menempatkan sebuah Organisasi yang menyediakan layanan,
seperti Penerbangan, Sekolah, dan beberapa Organisasi non-profit.
Seperti Perusahaan Penerbangan, mentransformasikan input berupa
karyawan, uang, waktu dan beberapa supporting equipment dalam memboking
sebuah perjalanan, maintain equipment, dan pelatihan untuk para crew
nya. Sehingga, output dari proses ini adalah penerbangan menuju
destinasinya masing-masing.
8.4 Describe the elements involved in Planning and Designing an Operations System
Sebelum sebuah Perusahaan dapat
memproduksi berbagai produk, hal pertama yang harus ditentukan adalah
apa yang akan diproduksi dan untuk Siapa barang itu diproduksi.
Keputusan ini akan meliputi Operation Planning. Saat ini, beberapa
Perusahaan Sukses mencakup seluruh department meliputi Organisasi,
Marketing, dan R&D dalam menentukan keputusannya.
Planning Product
Sebelum membuat suatu Produk,
Perusahaan pertama kali harus menentukan apa yang Pelanggan inginkan
lalu melakukan desain dari sebuah Produk agar terpuaskan dengan yang
diinginkan. Beberapa Perusahaan melakukan Riset Marketing untuk
menentukan jenis product yang baik dan memiliki pelayanan yg baik pula.
Spt Contoh FB and Twitter, melakukan Riset untuk mengeksplor apa yang
Customer inginkan. Sekitar 39% dari retailer menggunakan sosial media
untuk melakukan Product Development. Mendevelop Product bisa membutuhkan
cost yang mahal, seperti halnya Google yang melakukan Riset untuk mobil
tanpa awak dan memakan budget sekitar 60 Juta US Dollar. Di sisi lain,
ada juga beberapa Perusahaan yang melakukan kerja sama untuk mengurangi
cost berlebih yang dihasilkan. Seperti Cisco dan Ericsson melakukan
sebuah kerja sama untuk mengembangkan Product seputar New Technology of
Future Network. Perusahaan tersebut dapat melakukan pool dari berbagai
resource, mengurangi biaya yang signifikan, serta mengurangi waktu
pengerjaannya. Oleh karena nya, seorang Operations Manager harus membuat
sebuah plan untuk dapat mengetahui besaran biaya dan jenis material
yang akan diproduksi dalam mengembangkan Produk tersebut.
Designing the Operations Processes
Sebelum memasuki masa produksi,
langkah awal yang harus ditentukan adalah metode dalam mentransformasi
beberapa resource menjadi produk yang diinginkan. Biasanya, Produk
didesain untuk dilakukan manufaktur dengan satu dari 3 proses berikut:
standarisasi, desain modular, atau kustomisasi.
-
Standarisasi
Sebagian besar perusahaan yang
membuat sebuah produk dalam jumlah yang besar untuk beberapa Customer
nya telah menemukan cara bagaimana supaya lebih murah dan cepat dalam
men-desain. Dengan standarisasi, pelanggan mungkin tidak akan
mendapatkan secara persis apa yang mereka inginkan, tetapi secara umum
hanya menghasilkan cost yang lebih rendah daripada customize Produk.
Standardisasi memberikan konsistensi sehingga pelanggan yang membutuhkan
produk tertentu akan mendapatkan produk yang memenuhi harapan mereka.
Standardisasi menjadi lebih kompleks pada skala global karena negara
yang berbeda memiliki kualitas yang berbeda. untuk mengatasi masalah
ini, ISO telah mengembangkan daftar standar global yang dapat diadopsi
oleh perusahaan untuk memastikan para pemangku kepentingan bahwa mereka
mematuhi pedoman kualitas, lingkungan, dan manajerial dari suatu proses
tersebut.
-
Modular Design
Desain modular melibatkan
pembuatan item dalam unit mandiri, atau modul yang dapat digabungkan
atau dipertukarkan untuk membuat produk yang berbeda. Mebel IKEA,
misalnya, mewujudkan desain modular dengan beberapa komponen. ini
memungkinkan pelanggan untuk mencampur dan mencocokkan komponen untuk
desain yang disesuaikan. karena banyak komponen modular diproduksi
sebagai unit terintegrasi, kegagalan sebagian komponen modular biasanya
berarti mengganti seluruh komponen. desain modular memungkinkan produk
untuk diganti dengan cepat, sehingga mengurangi biaya tenaga kerja,
tetapi komponen itu sendiri mahal, meningkatkan biaya bahan perbaikan.
banyak produsen mobil menggunakan desain modular dalam proses
produksinya
-
Customization
Kustomisasi adalah membuat
produk untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan tertentu.
produk yang dihasilkan dengan cara ini umumnya unik. Produk-produk
tersebut meliputi layanan perbaikan, layanan fotokopi, karya seni
khusus, perhiasan, dan furniture serta produk-produk besar seperti
jembatan, kapal, dan perangkat lunak komputer. Sebagai contoh, Dell
menyesuaikan komputer dengan konfigurasi tepat yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Contoh lain, layanan seperti fitness dan paket
perjalanan(travel package) juga dapat dirancang khusus untuk sejumlah
besar pelanggan individu.
Planning Capacity
Planning dari suatu Organisasi
mencakup 2 area penting : Capacity and Facilities Planning. Istilah dari
Capacity merujuk pada beban maksimal yang dapat ditampung dari suatu
Organisasi. UoM nya bisa berupa manusia/mesin, department, atau cabang.
Tingkat efisiensi planning dari suatu Organisasi adalah sesuatu yang
penting dalam menjadi Operations Manager. Level Capacity yang terlalu
rendah dapat mengakibatkan ketidaksesuaian dengan kebutuhan dan parahnya
akan berpotensi kehilangan Customer. Di sisi lain, ketika kapasitas
dari suatu Organisasi tersebut sudah melebihi dari yang dibutuhkan,
Biaya Operasi akan menjadi suatu hal yang challenging karna akan memakan
biaya yang cukup besar. Untuk menghindari hal tsb, diperlukan suatu
forecast atau projection yang akurat dalam memproyeksi kebutuhan
kapasitas yang dibutuhkan.
Planning Facilities
Perusahaan harus memutuskan
dimana harus menemukan fasilitas operasi mereka, tata letak apa yang
terbaik untuk menghasilkan produk yang akan mereka hasilkan, dan bahkan
teknologi apa yang diterapkan untuk proses transformasinya.
Facility Location
Ketika perusahaan memutuskan
untuk pindah atau membuka fasilitas di lokasi baru, ia harus
memperhatikan faktor seperti kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan
baku, ketersediaan transportasi, ketersediaan sumber daya, pengaruh
iklim, ketersediaan tenaga kerja, komunitas karakteristik, demikian pula
dengan pajak.
Pengurangan pajak telah menjadi
kriteria yang semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. untuk
meningkatkan produksi dan untuk memberikan insentif bagi perusahaan
kecil, banyak negara menawarkan pajak untuk perusahaan tenaga surya.
Beberapa Pemerintah rela melepaskan sejumlah pendapatan pajak dengan
imbalan pertumbuhan lapangan kerja, ikut serta dalam industri yang
sedang berkembang serta publisitas yang baik yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Dalam pengambilan keputusan
akan lokasi tersebut tidaklah mudah karena melibatkan evaluasi banyak
faktor, beberapa di antaranya tidak dapat diukur dengan presisi.
Facility Layout
Tata letak fasilitas adalah
suatu perencanaan yang terintegrasi dari aliran atau arus
komponen-komponen suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah
sistem operasi (manufaktur dan atau non manufaktur) guna memperoleh
interelasi yang paling efektif dan efisien antara pekerja, bahan, mesin
dan peralatan serta penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah
jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya.
Technology
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Berikut adalah contoh-contoh teknologi yang dapat merubah industri.
· Computer assisted design (CAD)
· Computer assisted manufacturing (CAM)
· Flexible manufacturing
Ketika semua teknologi di atas
terintegrasi, maka hasilnya adalah manufaktur yang terintegrasi dengan
komputer, sistem lengkap yang mendesain produk, mengelola produk, mesin,
dan material, dan juga mengontrol fungsi operasi.
Sustainability & Manufacturing
Sistem manufaktur dan operasi
bergerak cepat untuk membangun kelestarian lingkungan dan meminimalkan
dampak negatif dari lingkungan alam. Dalam menjaga keseimbangan yang
berkelanjutan maka harus dilakukan kegiatan sedemikian rupa untuk
menyediakan kesejahteraan jangka panjang dari lingkungan alam, termasuk
semua entitas biologis. Masalah keberlanjutan termasuk polusi tanah,
udara, air, perubahan iklim, pengelolaan limbah, perlindungan
keanekaragaman hayati dan makanan yang dimodifikasi secara
genetik.sebagai contoh Adobe, Perusahaan yang mendapat peringkat sebagai
perusahaan teknologi ramah lingkungan karena kepemimpinan dalam hal
keberlanjutan. perusahaan terus memantau penggunaan energi dan mengambil
langkah-langkah untuk menguranginya. sejak 2002, perusahaan telah
mengurangi penggunaan listrik hingga 50 persen dan penggunaan gas alam
sebesar 30 persen. Contoh yang lain adalah New Belgium sebagai tempat
pembuatan bir pertama yang mengadopsi listrik bertenaga angin 100
persen, mengurangi emisi karbon sebesar 1900 metrik ton per tahun.
Perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan bahwa mengurangi limbah,
mendaur ulang tidak hanya untuk melindungi lingkungan tetapi juga
mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan. Selain itu, dapat
diperkirakan bahwa bangunan ramah lingkungan menggunakan energi 60-90
persen lebih sedikit daripada bangunan konvensional. Sehingga menjaga
keseimbangan tersebut menjadi semakin penting bagi para pemangku
kepentingan dan konsumen, karena berkaitan dengan masa depan.
8.5 Specify some techniques managers may use to manage the logistics of transforming inputs into finished products
Managing the Supply Chain
Fungsi terbesar dalam
operations adalah Supply Chain Management yang mengacu pada saling
terintegrasinya seluruh pihak dalam sistem distribusi. Supply Chain
Management (SCM) berguna untuk membant uperusahaan yang terlibat dalam
sistem pendistribusian agar menjadi lebih effektif. Supply chain
management membutuhkan kepala marketing untuk bekerja sama dengan
manager lainnya dalam bidang operations, logistics, dan procurement.
Procurement
Bagian ini yang akan membeli
dan menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan disuatu perusahaan.
Departement ini akan mencari bahan dengan kualitas terbaik dengan harga
yang serendah mungkin. Fungsi dari procurement sendiri cukup kompleks
dan salah satu area yang membuat menjadi murah dan lebih effisien karena
kemajuan teknologi.
Managing inventory
Ada tiga dasar dari inventory
1. Finished good inventory adalah barang yang sepenuhnya telah selesai diproduksi tetapi belum terjual.
2. Work in process inventory
adalah persediaan barang-barang yang masih beum selesai dikerjakan,
sehingga barang-barang tersebut belum siap dipasarkan karena masih
tahapan proses.
3. Raw material inventory adalah bahan baku yang disiapkan sebagai dasar untuk membuat produk yang lainnya.
The Economic order quantity model
Untuk mengatur jumlah item
dalam inventaris, Manajer perlu menentukan berapa banyak jumlah barang
yang akan disorder. Salah satunya adalah dengan menggunakan model
Economic Order Quantity (EOQ) yang berfungsi sebagai memesan barang
secara optimal dengan biaya yang rendah.
Just in time Inventory Management
Suatu sistem produksi yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai
dengan jumlah yang dikehendakinya. Tujuannya adalah untuk menghindari
terjadinya kelebihan kuantitas atau jumlah dalam produksi.
Material Requirement Planning
Metode yang berfungsi untuk
menentukan komponen dan bahan apa saja yang dibutuhkan dan seberapa
banyak jumlahnya dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan rencana
produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan. Tujuan dari penerapan MRP
ini adalah untuk mengurangi biaya persediaan, meminimalkan resiko yang
terjadi akibat produksi atau pengiriman tertunda, serta meningkatkan
keefektifan produksi.
Outsourcing
Outsourcing telah menjadi
bagian dalam pengoperasian supply chain management. Outsoursing atau
biasa disebut dengan pihak ketiga adalah salah satu cara guna memotong
biaya, pengembangan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas
produk, dan mempercepat produk tiba ke pelanggan dan meningkatkan
efisiensi dari keseluruhan supply chain.
Routing and Scheduling
Routing dan scheduling sangat
penting dalam pengoperasian supply chain. Maka proses selanjutnya adalah
menentukan alur dalam proses produksi. Setelah alur sudah ditentukan
maka pekerjaan selanjutnya adalah menentukan scheduling. Scheduling
diperlukan untuk menentukan departemen, pekerja, maupun tim mana yang
akan mengerjakan tugas bahkan scheduling juga dapat menentukan mesin
yang akan digunakan untuk proses produksi.
Terdapat beberapa macam
pendekatan scheduling yang berkembang, salah satunya yang sering
digunakan adalah Program Evaluation and Review Technique (PERT), dimana
PERT dapat mengidentifikasi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek, mengaturnya sesuai dengan urutan atau alur,
menentukan critical path, dan dapat menentukan waktu yang dibutuhkan
untuk masing-masing aktivitas.
Apabila alur yang dibutuhkan
membutuhkan waktu lebih lama daripada yang dibutuhkan maka disebut
dengan critical path. Critical path menentukan waktu minimum yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing proses produksi.
8.6 Managing Quality (mengelolah kualitas)
-
Kualitas menggambarkan ukuran
barang/ jasa yang ditawarkan bertemu dengan permintaan dan syarat-syarat
yang dibutuhkan customer.
-
Quality Control: proses yang dipakai organisasi untuk mempertahankan standard kualitas yang yang ditetapkan organisasi.
-
Pada dasarnya customer memiliki
pandangan yang bervariasi terkait kualitas barang/ jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan. Contoh: airline, ada customer yang memilih airline itu
berdasarkan harga tiket, ada yang melihat rute, jadwal, menu makanan,
benefit jika menjadi member, dsb. Dari sini lah lahir TQM.
-
TQM (Total Quality Management)
adalah prinsip bahwa organisasi harus menjaga kualitas disemua lini
organisasi, sehingga memenuhi persepsi customer terhadap kualitas barang
dan jasa yang beragam tadi. Yang dilakukan untuk melakukan TQM adalah :
-
Berkoordinasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
-
Meningkatkan partisipasi karyawan
-
Membentuk dan menguatkan kemitraan supplier
-
Memfasilitasi budaya organisasi yaitu “perbaikan kualitas yang terus menerus (kaizen)”
-
Alat untuk mengukur proses
“proses perbaikan kualitas yang terus menerus” adalah benchmarking.
Caranya dengan memonitor dan membandingkan kesuksesan produk/ jasa kita
dengan milik pesaing.
-
Dalam TQM, quality control
harus diterapkan dalam proses perubahan. Produk nya adalah Quality
control itu sendiri. Salah satu cara peningkatan kualitas tersebut
adalah dengan statistical proses control. Statistical proses control
adalah sebuah sistem di mana informasi mengenai proses produksi
dikumpulkan dan dianalisis, untuk menunjukkan masalah kualitas dalam
sistem produksi, untuk selanjutnya diperbaiki.
-
Walaupun ada TQM, hal pertama
yang harus di tetapkan oleh perusahaan adalah standard kualitas atas
barang dan jasa yang diproduksi. Cara paling mudah untuk memenuhi
standard kualitas suatu barang/ jasa/ proses ialah dengan mengikuti
international organization for standardization (ISO).
-
Untuk mengungkap apakah suatu
produk memenuhi kualitas yang diinginkan, perlu dilakukan pemeriksaan
(inspeksi). Biasanya yang dinspeksi adalah barang yang dibeli, proses
yang dikerjakan, dan barang-barang yang dihasilkan. Tujuannya untuk
menemukan kecacatan, supaya sebelum produk selesai diproduksi, masih
sempat di perbaiki.
-
Cara melakukan inspeksi dengan cost yang lebih murah adalah dengan melakukan Sampling.
Kualitas input yang masuk menentukan
kualitas output yang dihasilkan. Mengelola beberapa mitra yang terlibat
dalam supply chain and operations penting karena setiap stakeholer harus
bertanggung jawab atas kualitas produk yang dihasilkan masing-masing
mitra. Manager harus bisa memilih supplier yang terbaik berdasarkan
sudut pandang etis dan efektivitas. Perusahaan juga harus mengaudit
supplier nya dan menindak supplier yang melanggar standard yang
ditetapkan.