Kamis, 24 September 2020

Managing Service and Manufacturing Operations

Pada kesempatan kali ini, kami diamanahkan untuk dapat mereview salah satu buku pada mata kuliah Business Management. Salah satu Chapter yang akan di-review adalah Chapter 8 mengenai Managing Service and Manufacturing Operations.

8.1 Manajemen Operasional

Manajemen operasi merupakan proses melakukan pengembangan dan kegiatan yang dapat mengubah sumber daya menjadi produk dan jasa yang dapat dimanfaatkan, sehingga ini menjadi sangat penting. Dalam sebuah Manajemen Operasi, terdapat Manajer Operasi yang bertugas mengawasi proses perubahan Sumber Daya dan merancang system operasi, mengelola logistik, kualitas, dan produktivitas. Kualitas dan Produktivitas telah menjadi aspek mendasar dari Manajemen Operasi hal ini dikarenakan perusahaan yang tidak membuat produk sesuai dengan kualitas yang diinginkan oleh konsumen dengan menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif maka tidak akan dapat bertahan lama dalam membangun sebuah bisnis. Manajemen Operasi merupakan ‘inti’ dari sebuah Perusahaan dikarenakan Manajemen Operasi bertanggung jawab dalam proses mengubah Sumber Daya menjadi barang dan jasa pada Perusahaan tersebut. Beberapa Perusahaan seperti General Motors dapat menghasilkan produk yang nyata, tetapi layanan merupakan bagian terpenting untuk pelanggan.

8.2 Differentiate between operations and manufacturing

Perbedaan antara operasi dan manufaktur. Manufaktur adalah kegiatan dan proses yang digunakan dalam membuat produk nyata, juga disebut produksi. sedangkan produksi merupakan kegiatan dan proses yang digunakan dalam membuat produk berwujud, juga disebut manufaktur. Operasi adalah suatu kegiatan dan proses yang digunakan dalam membuat produk berwujud dan tidak berwujud.

Kesimpulannya adalah manufaktur dan produksi adalah sama hanya digunakan dalam membuat produk berwujud, sedangkan operasi yang digunakan dalam membuat produk berwujud dan tidak berwujud.

8.3 Explain How Operations Management differs in manufacturing and service firms

Beberapa macam proses transformasi menempatkan sebuah Organisasi yang menyediakan layanan, seperti Penerbangan, Sekolah, dan beberapa Organisasi non-profit. Seperti Perusahaan Penerbangan, mentransformasikan input berupa karyawan, uang, waktu dan beberapa supporting equipment dalam memboking sebuah perjalanan, maintain equipment, dan pelatihan untuk para crew nya. Sehingga, output dari proses ini adalah penerbangan menuju destinasinya masing-masing.

8.4 Describe the elements involved in Planning and Designing an Operations System

Sebelum sebuah Perusahaan dapat memproduksi berbagai produk, hal pertama yang harus ditentukan adalah apa yang akan diproduksi dan untuk Siapa barang itu diproduksi. Keputusan ini akan meliputi Operation Planning. Saat ini, beberapa Perusahaan Sukses mencakup seluruh department meliputi Organisasi, Marketing, dan R&D dalam menentukan keputusannya.

Planning Product

Sebelum membuat suatu Produk, Perusahaan pertama kali harus menentukan apa yang Pelanggan inginkan lalu melakukan desain dari sebuah Produk agar terpuaskan dengan yang diinginkan. Beberapa Perusahaan melakukan Riset Marketing untuk menentukan jenis product yang baik dan memiliki pelayanan yg baik pula. Spt Contoh FB and Twitter, melakukan Riset untuk mengeksplor apa yang Customer inginkan. Sekitar 39% dari retailer menggunakan sosial media untuk melakukan Product Development. Mendevelop Product bisa membutuhkan cost yang mahal, seperti halnya Google yang melakukan Riset untuk mobil tanpa awak dan memakan budget sekitar 60 Juta US Dollar. Di sisi lain, ada juga beberapa Perusahaan yang melakukan kerja sama untuk mengurangi cost berlebih yang dihasilkan. Seperti Cisco dan Ericsson melakukan sebuah kerja sama untuk mengembangkan Product seputar New Technology of Future Network. Perusahaan tersebut dapat melakukan pool dari berbagai resource, mengurangi biaya yang signifikan, serta mengurangi waktu pengerjaannya. Oleh karena nya, seorang Operations Manager harus membuat sebuah plan untuk dapat mengetahui besaran biaya dan jenis material yang akan diproduksi dalam mengembangkan Produk tersebut.

Designing the Operations Processes

Sebelum memasuki masa produksi, langkah awal yang harus ditentukan adalah metode dalam mentransformasi beberapa resource menjadi produk yang diinginkan. Biasanya, Produk didesain untuk dilakukan manufaktur dengan satu dari 3 proses berikut: standarisasi, desain modular, atau kustomisasi.

  1. Standarisasi 

Sebagian besar perusahaan yang membuat sebuah produk dalam jumlah yang besar untuk beberapa Customer nya telah menemukan cara bagaimana supaya lebih murah dan cepat dalam men-desain. Dengan standarisasi, pelanggan mungkin tidak akan mendapatkan secara persis apa yang mereka inginkan, tetapi secara umum hanya menghasilkan cost yang lebih rendah daripada customize Produk. Standardisasi memberikan konsistensi sehingga pelanggan yang membutuhkan produk tertentu akan mendapatkan produk yang memenuhi harapan mereka. Standardisasi menjadi lebih kompleks pada skala global karena negara yang berbeda memiliki kualitas yang berbeda. untuk mengatasi masalah ini, ISO telah mengembangkan daftar standar global yang dapat diadopsi oleh perusahaan untuk memastikan para pemangku kepentingan bahwa mereka mematuhi pedoman kualitas, lingkungan, dan manajerial dari suatu proses tersebut.

  1. Modular Design

Desain modular melibatkan pembuatan item dalam unit mandiri, atau modul yang dapat digabungkan atau dipertukarkan untuk membuat produk yang berbeda. Mebel IKEA, misalnya, mewujudkan desain modular dengan beberapa komponen. ini memungkinkan pelanggan untuk mencampur dan mencocokkan komponen untuk desain yang disesuaikan. karena banyak komponen modular diproduksi sebagai unit terintegrasi, kegagalan sebagian komponen modular biasanya berarti mengganti seluruh komponen. desain modular memungkinkan produk untuk diganti dengan cepat, sehingga mengurangi biaya tenaga kerja, tetapi komponen itu sendiri mahal, meningkatkan biaya bahan perbaikan. banyak produsen mobil menggunakan desain modular dalam proses produksinya

  1. Customization

Kustomisasi adalah membuat produk untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pelanggan tertentu. produk yang dihasilkan dengan cara ini umumnya unik. Produk-produk tersebut meliputi layanan perbaikan, layanan fotokopi, karya seni khusus, perhiasan, dan furniture serta produk-produk besar seperti jembatan, kapal, dan perangkat lunak komputer. Sebagai contoh, Dell menyesuaikan komputer dengan konfigurasi tepat yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Contoh lain, layanan seperti fitness dan paket perjalanan(travel package) juga dapat dirancang khusus untuk sejumlah besar pelanggan individu.

Planning Capacity

Planning dari suatu Organisasi mencakup 2 area penting : Capacity and Facilities Planning. Istilah dari Capacity merujuk pada beban maksimal yang dapat ditampung dari suatu Organisasi. UoM nya bisa berupa manusia/mesin, department, atau cabang. Tingkat efisiensi planning dari suatu Organisasi adalah sesuatu yang penting dalam menjadi Operations Manager. Level Capacity yang terlalu rendah dapat mengakibatkan ketidaksesuaian dengan kebutuhan dan parahnya akan berpotensi kehilangan Customer. Di sisi lain, ketika kapasitas dari suatu Organisasi tersebut sudah melebihi dari yang dibutuhkan, Biaya Operasi akan menjadi suatu hal yang challenging karna akan memakan biaya yang cukup besar. Untuk menghindari hal tsb, diperlukan suatu forecast atau projection yang akurat dalam memproyeksi kebutuhan kapasitas yang dibutuhkan.

Planning Facilities

Perusahaan harus memutuskan dimana harus menemukan fasilitas operasi mereka, tata letak apa yang terbaik untuk menghasilkan produk yang akan mereka hasilkan, dan bahkan teknologi apa yang diterapkan untuk proses transformasinya.

Facility Location

Ketika perusahaan memutuskan untuk pindah atau membuka fasilitas di lokasi baru, ia harus memperhatikan faktor seperti kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, ketersediaan transportasi, ketersediaan sumber daya, pengaruh iklim, ketersediaan tenaga kerja, komunitas karakteristik, demikian pula dengan pajak.

Pengurangan pajak telah menjadi kriteria yang semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. untuk meningkatkan produksi dan untuk memberikan insentif bagi perusahaan kecil, banyak negara menawarkan pajak untuk perusahaan tenaga surya. Beberapa Pemerintah rela melepaskan sejumlah pendapatan pajak dengan imbalan pertumbuhan lapangan kerja, ikut serta dalam industri yang sedang berkembang serta publisitas yang baik yang dihasilkan oleh perusahaan.

Dalam pengambilan keputusan akan lokasi tersebut tidaklah mudah karena melibatkan evaluasi banyak faktor, beberapa di antaranya tidak dapat diukur dengan presisi.

Facility Layout

Tata letak fasilitas adalah suatu perencanaan yang terintegrasi dari aliran atau arus komponen-komponen suatu produk (barang dan atau jasa) di dalam sebuah sistem operasi (manufaktur dan atau non manufaktur) guna memperoleh interelasi yang paling efektif dan efisien antara pekerja, bahan, mesin dan peralatan serta penanganan dan pemindahan bahan, barang setengah jadi, dari bagian yang satu ke bagian yang lainnya. 

Technology

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Berikut adalah contoh-contoh teknologi yang dapat merubah industri.

·         Computer assisted design (CAD)

·         Computer assisted manufacturing (CAM)

·         Flexible manufacturing

Ketika semua teknologi di atas terintegrasi, maka hasilnya adalah manufaktur yang terintegrasi dengan komputer, sistem lengkap yang mendesain produk, mengelola produk, mesin, dan material, dan juga mengontrol fungsi operasi.

Sustainability & Manufacturing

Sistem manufaktur dan operasi bergerak cepat untuk membangun kelestarian lingkungan dan meminimalkan dampak negatif dari lingkungan alam. Dalam menjaga keseimbangan yang berkelanjutan maka harus dilakukan kegiatan sedemikian rupa untuk menyediakan kesejahteraan jangka panjang dari lingkungan alam, termasuk semua entitas biologis. Masalah keberlanjutan termasuk polusi tanah, udara, air, perubahan iklim, pengelolaan limbah, perlindungan keanekaragaman hayati dan makanan yang dimodifikasi secara genetik.sebagai contoh Adobe, Perusahaan yang mendapat peringkat sebagai perusahaan teknologi ramah lingkungan karena kepemimpinan dalam hal keberlanjutan. perusahaan terus memantau penggunaan energi dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya. sejak 2002, perusahaan telah mengurangi penggunaan listrik hingga 50 persen dan penggunaan gas alam sebesar 30 persen. Contoh yang lain adalah New Belgium sebagai tempat pembuatan bir pertama yang mengadopsi listrik bertenaga angin 100 persen, mengurangi emisi karbon sebesar 1900 metrik ton per tahun. Perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan bahwa mengurangi limbah, mendaur ulang tidak hanya untuk melindungi lingkungan tetapi juga mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan. Selain itu, dapat diperkirakan bahwa bangunan ramah lingkungan menggunakan energi 60-90 persen lebih sedikit daripada bangunan konvensional. Sehingga menjaga keseimbangan tersebut menjadi semakin penting bagi para pemangku kepentingan dan konsumen, karena berkaitan dengan masa depan.

8.5 Specify some techniques managers may use to manage the logistics of transforming inputs into finished products

Managing the Supply Chain

Fungsi terbesar dalam operations adalah Supply Chain Management yang mengacu pada saling terintegrasinya seluruh pihak  dalam sistem distribusi.  Supply Chain Management (SCM) berguna untuk membant uperusahaan yang terlibat dalam sistem pendistribusian agar menjadi lebih effektif. Supply chain management membutuhkan kepala marketing untuk bekerja sama dengan manager lainnya dalam bidang operations, logistics, dan procurement.

Procurement

Bagian ini yang akan membeli dan menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan disuatu perusahaan. Departement ini akan mencari bahan dengan kualitas terbaik dengan harga yang serendah mungkin. Fungsi dari procurement sendiri cukup kompleks dan salah satu area yang membuat menjadi murah dan lebih effisien karena kemajuan teknologi.

Managing inventory

Ada tiga dasar dari inventory

1. Finished good inventory adalah barang yang sepenuhnya telah selesai diproduksi tetapi belum terjual.

2. Work in process inventory adalah persediaan barang-barang yang masih beum selesai dikerjakan, sehingga barang-barang tersebut belum siap dipasarkan karena masih tahapan proses.

3. Raw material inventory adalah bahan baku yang disiapkan sebagai dasar untuk membuat produk yang lainnya.

The Economic order quantity model

Untuk mengatur jumlah item dalam inventaris, Manajer perlu menentukan berapa banyak jumlah barang yang akan disorder. Salah satunya adalah dengan menggunakan model Economic Order Quantity (EOQ) yang berfungsi sebagai memesan barang secara optimal dengan biaya yang rendah.

Just in time Inventory Management

Suatu sistem produksi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang dikehendakinya. Tujuannya adalah untuk menghindari terjadinya kelebihan kuantitas atau jumlah dalam produksi.

Material Requirement Planning

Metode yang berfungsi untuk menentukan komponen dan bahan apa saja yang dibutuhkan dan seberapa banyak jumlahnya dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan rencana produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan. Tujuan dari penerapan MRP ini adalah untuk mengurangi biaya persediaan, meminimalkan resiko yang terjadi akibat produksi atau pengiriman tertunda, serta meningkatkan keefektifan produksi.

Outsourcing

Outsourcing telah menjadi bagian dalam pengoperasian supply chain management. Outsoursing atau biasa disebut dengan pihak ketiga adalah salah satu cara guna memotong biaya, pengembangan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas produk, dan mempercepat produk tiba ke pelanggan dan meningkatkan efisiensi dari keseluruhan supply chain.

Routing and Scheduling

Routing dan scheduling sangat penting dalam pengoperasian supply chain. Maka proses selanjutnya adalah menentukan alur dalam proses produksi. Setelah alur sudah ditentukan maka pekerjaan selanjutnya adalah menentukan scheduling. Scheduling diperlukan untuk menentukan departemen, pekerja, maupun tim mana yang akan mengerjakan tugas bahkan scheduling juga dapat menentukan mesin yang akan digunakan untuk proses produksi. 

Terdapat beberapa macam pendekatan scheduling yang berkembang, salah satunya yang sering digunakan adalah Program Evaluation and Review Technique  (PERT), dimana PERT dapat  mengidentifikasi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, mengaturnya sesuai dengan urutan atau alur, menentukan critical path, dan dapat menentukan waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing aktivitas.

Apabila  alur yang dibutuhkan membutuhkan waktu lebih lama daripada yang dibutuhkan maka disebut dengan critical path. Critical path menentukan waktu  minimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing proses produksi.

8.6 Managing Quality (mengelolah kualitas)

  1. Kualitas menggambarkan ukuran barang/ jasa yang ditawarkan bertemu dengan permintaan dan syarat-syarat yang dibutuhkan customer. 

  2. Quality Control: proses yang dipakai organisasi untuk mempertahankan standard kualitas yang yang ditetapkan organisasi. 

  3. Pada dasarnya customer memiliki pandangan yang bervariasi terkait kualitas barang/ jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Contoh: airline, ada customer yang memilih airline itu berdasarkan harga tiket, ada yang melihat rute, jadwal, menu makanan, benefit jika menjadi member, dsb. Dari sini lah lahir TQM.

  4. TQM (Total Quality Management) adalah prinsip bahwa organisasi harus menjaga kualitas disemua lini organisasi, sehingga memenuhi persepsi customer terhadap kualitas barang dan jasa yang beragam tadi. Yang dilakukan untuk melakukan TQM adalah :

    1. Berkoordinasi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

    2. Meningkatkan partisipasi karyawan

    3. Membentuk dan menguatkan kemitraan supplier

    4. Memfasilitasi budaya organisasi yaitu “perbaikan kualitas yang terus menerus (kaizen)”

  5. Alat untuk mengukur proses “proses perbaikan kualitas yang terus menerus” adalah benchmarking. Caranya dengan memonitor dan membandingkan kesuksesan produk/ jasa kita dengan milik pesaing. 

  6. Dalam TQM, quality control harus diterapkan dalam proses perubahan. Produk nya adalah Quality control itu sendiri. Salah satu cara peningkatan kualitas tersebut adalah dengan statistical proses control. Statistical proses control adalah sebuah sistem di mana informasi mengenai proses produksi dikumpulkan dan dianalisis, untuk menunjukkan masalah kualitas dalam sistem produksi, untuk selanjutnya diperbaiki. 

  7. Walaupun ada TQM, hal pertama yang harus di tetapkan oleh perusahaan adalah standard kualitas atas barang dan jasa yang diproduksi. Cara paling mudah untuk memenuhi standard kualitas suatu barang/ jasa/ proses ialah dengan mengikuti international organization for standardization (ISO).

  8. Untuk mengungkap apakah suatu produk memenuhi kualitas yang diinginkan, perlu dilakukan pemeriksaan (inspeksi). Biasanya yang dinspeksi adalah barang yang dibeli, proses yang dikerjakan, dan barang-barang yang dihasilkan. Tujuannya untuk menemukan kecacatan, supaya sebelum produk selesai diproduksi, masih sempat di perbaiki. 

  9. Cara melakukan inspeksi dengan cost yang lebih murah adalah dengan melakukan Sampling.

Kualitas input yang masuk menentukan kualitas output yang dihasilkan. Mengelola beberapa mitra yang terlibat dalam supply chain and operations penting karena setiap stakeholer harus bertanggung jawab atas kualitas produk yang dihasilkan masing-masing mitra. Manager harus bisa memilih supplier yang terbaik berdasarkan sudut pandang etis dan efektivitas. Perusahaan juga harus mengaudit supplier nya dan menindak supplier yang melanggar standard yang ditetapkan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NOMOR 2

Nomor Dua Oleh: Dahlan Iskan Kamis 15-02-2024,04:37 WIB SAYA percaya dengan penilaian Prof Dr Jimly Assiddiqie: pencalonan Gibran sebagai wa...