Salah satu riwayat yang populer tentang ramadhan
adalah sabda Rasulullah saw, “Bulan ramadhan adalah bulan yang permulaannya
adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan dan akhirnya adalah pengabulan doa
dan pembebasan dari api neraka.”
Inilah kemuliaan bulan ramadhan, yakni bulan yang
di dalamnya dipenuhi dengan curahan rahmat Allah, limpahan pengampunan dosa,
janji terkabulnya doa, dan jaminan kebebasan dari api neraka.
Bulan ini adalah bulan penuh rahmat, di mana
Allah menaburkan kasih sayang-Nya yang meliputi segala sesuatu. Disebutkan
dalam salah satu hadis bahwa Allah menciptakan seratus rahmat kemudian
menurunkan satu rahmat ke bumi yang dengannya tercipta kasih sayang di antara
semua makhluk, ibu mencintai anaknya, burung dan binatang buas meminum air, dan
menghidupkan semua makhluk. Jadi, ikatan rahmat itulah yang menjadikan bumi ini
tegak dengan keselarasannya. Untuk itulah, di bulan ramadhan ini kita dituntut
menyambungkan silaturrahmi dan tidak memutuskannya. Rasulullah saw bersabda, “Siapa
yang menyambungkan tali silaturrahmi di bulan ini, maka Allah akan
menghubungkannya dengan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya. Dan bagi
siapa yang memutuskan tali silaturrahmi di bulan ini, maka Allah akan
memutuskan rahmat-Nya pada hari dia berjumpa dengan-Nya”.
Oleh karena itu, jika ada di antara kita
memutuskan silaturahmi dan saling bermusuhan, baik karena urusan dunia maupun
agama, maka hendaklah menyambut bulan ini dengan saling memaafkan. Mungkin,
kita sudah lama tidak saling tegur sapa dengan sesama keluarga, sesama
tetangga, sesama teman kerja, atau sesama bangsa Indonesia hanya karena
perbedaan pikiran atau pilihan, pendapat atau pendapatan, maka jadikanlah
momen ramadhan untuk memperbaiki dan menyambungkan tali persaudaraan kembali,
karena curahan kasih sayang (rahmat) Allah di bulan ini, tergantung dengan
kasih sayang kita kepada sesama manusia. Semakin kita mengasihi manusia, maka
semakin kita menerima curahan rahmat-Nya.
Bulan ini juga menyediakan ampunan atas dosa-dosa
kita. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya disebut bulan ini dengan nama
ramadhan, karena membakar dosa-dosa.” Karena itu dibulan ramadhan
ini, ingatlah dosa-dosa kita, khawatir dan menangislah, serta perbanyaklah istighfar,
insya Allah, kita akan meraih ampunan Allah dan menjadi suci kembali,
“ “Barangsiapa yang berpuasa ramadhan dengan keimanan dan perhitungan, maka
Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu” begitu sabda Rasul saaw.
Inilah bulan “pemutihan”, karenanya celakalah, kata Rasul saw, orang yang tidak
memperoleh ampunan di bulan maghfirah ini.
Menariknya, pengampunan dosa oleh Allah
berhubungan erat dengan akhlak mulia, seperti disebutkan oleh Nabi saw, “Sesungguhnya
bulan ramadhan adalah bulan yang agung. Di bulan ini Allah melipat-gandakan
kebaikan, menghapus keburukan dan mengangkat derajat. Siapa yang bersedekah di
bulan ini maka Allah mengampuni dosanya. Siapa yang berbuat baik
kepada pembantunya, maka Allah mengampuni dosanya. Siapa yang memperbaiki
akhlaknya maka Allah akan mengampuni dosanya. Siapa yang menahan amarahnya,
maka Allah mengampuni dosanya. Siapa yang menyambung tali silaturrahmi di bulan
ini, maka Allah akan mengampuni dosanya“.
Kelima aktivitas yang disebut Rasul dapat
memberikan efek pengampunan dosa jika kita cermati semuanya menyangkut akhlak
yang berhubungan dengan kemanusiaan : bersedekah, berbuat baik kepada pembantu,
memperbaiki akhlak, menahan amarah, dan menyambung silaturrahmi. Jadi, pengampunan
dosa dihubungkan Allah swt, dengan sikap kita terhadap manusia. Semakin kita
bersikap baik terhadap manusia, maka semakin Allah melimpahkan ampunannya atas
dosa-dosa kita yang lalu.
Bulan ini juga bulan pengabulan doa dan
pembebasan dari neraka. Berdoalah sebanyak-banyaknya, mintalah apa pun, karena
kita meminta kepada Yang Maha Kaya, Maha Dermawan, Maha Kuasa. Salah satu
kondisi makbulnya doa adalah ketika berpuasa, bahkan dalam rangkaian ayat-ayat
puasa, Allah swt menyelipkan tentang doa ini dengan firmannya : “Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah)
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku. Oleh karena itu, hendaknya mereka memenuhi
(segala perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada di atas
jalan petunjuk” (Q.S. al-Baqarah : 186)
Saat menjelaskan tentang makna ayat “hendaknya
mereka memenuhi (segala perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku”, Imam Ja’far
Shadiq berkata, “maksudnya hendaklah mereka meyakini dan mengetahui bahwasanya
Aku mampu memberikan kepada mereka apapun yang mereka minta”.Beliau juga
menjelaskan bahwa kalimat “agar mereka selalu berada di atas jalan petunjuk”
bermakna agar mereka berada pada kebenaran.
Rasul bersabda, “Di bulan ramadhan ini nafas
kalian adalah tasbih, tidur dianggap ibadah, amal-amal diterima, dan doa
dikabulkan. Mintalah kepada Allah Tuhanmu dengan niat yang tulus dan hati yang
bersih, agar Allah membimbing kamu untuk berpuasa dan membaca kitab-Nya.”Dan
tentu permintaan terpenting adalah tetap mentaati Allah, diampuni dosa, dan
masuk surga-Nya serta terhindar dari neraka. Dalam khutbah menyambut ramadhan
Rasul bersabda, “Dua perkara yang kalian butuhkan adalah kalian memohon
kebutuhan dan surga kepada Allah swt, dan memohon kesehatan kepada Allah serta
berlindung kepadanya dari neraka.” Karena itu, seringlah mengulang-ulang
doa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagian di
akhirat, dan bebaskanlah kami dari siksa api neraka.” (hd/liputanislam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar