Secara umum,
doa-doa, zikir-zikir dan amal ibadah kita, sekalipun memiliki landasan rasional
dan argumentatif, namun bentuk dan caranya berlandaskan teks-teks. Untuk itu
masalah tasbih az-Zahra yang diucapkan setelah selesai shalat akan dikaji dalam
bingkai ini.
Sejarah
Tasbih az-Zahra
Sekaitan
dengan masalah tasbih az-Zahra banyak riwayat yang menjelaskan bahwa Sayidah
Fathimah Zahra as menemui ayahnya Rasulullah Saw. Tujuan kedatangannya menemui
Rasulullah untuk meminta seorang pembantu yang dapat meringankan kerjanya.
Rasulullah Saw bersabda,"Wahai anakku! Apakah engkau mau menerima yang
lebih baik dari itu?"
Dalam
riwayat disebutkan Ali dan Fathimah as serempak berkata, Iya, wahai Rasulullah!
Berikan yang lebih baik dari seorang pembantu."
Rasulullah
Saw bersabda, "Setiap hari bacalah 33 kali Subhanallah, 33 kali
Alhamdulillah dan 34 kali Allah Akbar. 100 kali ucapan tasbih ini memberikan
ribuan pahala yang dapat memberatkan timbangan amal perbuatan manusia. (Bait
al-Ahzan, hal 63) Wahai Fathimah! Bila tasbih ini engkau ucapkan setiap hari
pada waktu pagi, niscaya Allah akan mencukupkan keinginan duniawi dan
ukhrawimu.
Keutamaan
dan pahala tasbih az-Zahra
Muhaddis
Qummi ahli hadis menyebutkan sejumlah riwayat dalam masalah ini. Pada
kesempatan kali ini hadis-hadis paling penting akan dimuat sebagaimana berikut:
Imam
Muhammad Baqir as berkata,"Setelah selesai melaksanakan shalat wajib,
tidak ada yang lebih baik selain membaca tasbih az-Zahra." (Rayyahin,
jilid 1, hal 196)
Imam Shadiq
as berkata, "Tasbih az-Zahra lebih kusukai dari mengerjakan shalat
sebanyak seribu rakaat dalam setiap hari." (Mahajjah al-Baidha' jilid 2,
hal 348)
Di tempat
lain Imam Shadiq as berkata, "Ajarkan kepada anak-anak kita untuk tidak
meninggalkan mengucapkan tasbih az-Zahra sebagaimana kita mengajarkan kepada
mereka untuk tidak meninggalkan shalat. Siapa saja yang membacanya secara
kontinyu tidak akan bernasib buruk."
Dalam
riwayat lain disebutkan, maksud dari Zikir Katsir dalam ayat al-Quran
adalah tasbih az-Zahra. Barang siapa yang mengucapkan tasbih az-Zahra secara
kontinyu setelah selesai shalat, maka ia telah mengamalkan ayat al-Quran yang
menyebutkan,"Dan ingatlah Allah dengan Zikir yang banyak."
Imam
Muhammad Baqir as berkata,"Bila ada yang lebih baik dari tasbih az-Zahra,
niscaya Rasulullah Saw akan mengajarkannya kepada Fathimah as."
Bentuk
tasbih az-Zahra
Dalam
penjelasan bentuk pembacaan tasbih az-Zahra ada beberapa riwayat yang
menyebutkan caranya dalam bentuk yang berbeda-beda. Namun, yang paling masyhur
adalah 34 kali Allah Akbar, 33 kali Alhamdulillah dan 33 kali Subhanallah.
Jumlah keseluruhannya menjadi 100. Dalam riwayat disebutkan, bila seseorang
selesai shalat mengucapkan tasbih az-Zahra secara lengkap dan menutup bacaannya
dengan Laa Ilaaha Illallah, niscaya Allah akan mengampuni dosanya. (IRIB
Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar