Di antara sekitar 746 bahasa daerah yang ada di Indonesia, Jawa menempati
posisi tertinggi sebagai bahasa yang paling banyak digunakan. Hal ini cukup
masuk akal lantaran jumlah penduduk Jawa terbilang sangat banyak dan
mendominasi. Bahasa Jawa bahkan dipakai di beberapa negara di luar sana sebagai
media komunikasi. Salah satunya adalah Suriname yang notabene penduduknya
adalah orang-orang Jawa yang dulu diasingkan oleh Belanda.
Bahasa Jawa memang unik jika dilihat dari sejarahnya yang panjang serta
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan dulu pernah ada wacana untuk
menjadikan bahasa Jawa sebagai bahasa nasional. Lalu kemudian Bung Karno tidak
mengizinkannya karena satu dan lain hal.
Nah, berikut ini adalah beberapa keunikan bahasa Jawa yang tidak dimiliki
oleh bahasa lain di Indonesia, bahkan mungkin dunia.
1. Bahasa Jawa Sama Sekali Tak Sulit
Tak ada yang benar-benar sulit dalam bahasa Jawa. Kita tinggal mengatakan
apa yang diinginkan tanpa perlu terikat oleh prosedur apa pun. Misalnya ‘aku
suka padamu’ ya cukup bilang “aku tresno karo kowe”. Tak perlu struktur yang
susah misalnya memerhatikan subyek predikatnya.
Implementasinya juga sinkron baik
ketika dilafalkan atau pun ditulis. Tak seperti bahasa Inggris yang biasanya
lafal dan tulisannya beda. Misalnya ‘drunk’ yang dibaca ‘drang’. Perancis pun
demikian, tulisan dan pengucapannya juga berbeda. Dalam bahasa Jawa hal yang
demikian ini tidak alami.
2. Tidak Terikat Aturan Waktu
Dalam bahasa Jawa tak ada aturan soal waktu, maksudnya penggunaannya tidak
diatur berdasarkan waktu ketika diucapkan. Misalnya kemarin ya kita tinggal
tambahi kata “wingi”. Begitu juga untuk aturan waktu yang lain.
Jika dibandingkan dengan bahasa lain
misalnya Inggris, Jawa jauh lebih mudah. Dalam bahasa Inggris, penggunaan waktu
sangat diperhatikan. Seperti yang kita tahu, waktu berpengaruh pada imbuhan
atau to be dan juga kata kerjanya atau verb. Jepang juga demikian, ada beberapa
sisipan yang harus diimbuhkan pada kalimatnya sebagai penunjukkan waktu
3. Bahasa Jawa Bisa Jadi Indeks Kesopanan
Dalam bahasa Jawa kita mengenal level. Nah, tingkatan ini bisa terjadi
tergantung dari siapa yang kita ajak bicara. Dalam tulisan pun sama, tergantung
dari siapa obyek yang kita tuju maka tulisan juga punya levelnya.
Level dalam bahasa Jawa ini ada yang
disebut ‘Ngoko’, ‘Kromo’ dan ‘Kromo Inggil’. Ngoko biasanya dipakai kepada
sesama atau yang lebih muda, sedangkan kromo dan kromo inggil ditujukan kepada
yang lebih tua. Perbedaan ngoko dan kromo ini biasanya terletak pada sapaan dan
kata kerja. Misalnya saja kata ‘kamu’ ketika diucapkan kepada rekan yang
seumuran adalah ‘kowe’, sedangkan ketika berbincang dengan yang lebih tua kita
menggantinya dengan ‘sampeyan’, dan untuk yang lebih tua lagi kita pakai
‘panjenengan’.
4. Bahasa Jawa Lebih Kaya Kosa Kata
Keunggulan lainnya dari bahasa Jawa adalah kita bisa menemukan padanan kata
yang sangat beragam untuk satu kata saja. Contohnya kata ‘jatuh’, dalam bahasa
Inggris kita bisa menyebutnya dengan ‘fall’ atau ‘tumble’, namun dalam bahasa
Jawa kita bisa menemukan padanan kata ‘jatuh’ ini banyak sekali. Misalnya,
tibo, jlungup, jempalik, ceblok, kepreset, ndelosor, nyungsep dan masih banyak
lagi yang lain.
Manfaat dari padanan kata yang
beragam ini adalah penggunaannya yang detail dan spesifik. Misalnya ketika
jatuh ke belakang kita bisa memakai jempalik, atau nyungsep ketika kita jauh ke
depan. Tentu saja tak hanya satu kata saja yang punya banyak padanan kata
seperti ‘jatuh’ tadi
5. Bisa Dikemas Arabik Atau Aksara Jawa
Keunikan bahasa Jawa adalah ia bisa dikemas dengan tiga cara. Pertama
adalah latin atau aksara biasa, kedua bisa ditulis pakai bahasa arab dan ketiga
dengan menggunakan aksara Jawa atau yang dikenal dengan istilah Hanacaraka.
Tak banyak bahasa yang bisa dikemas multi aksara
seperti ini. Hal ini jadi bukti jika bahasa Jawa bisa diakulturasikan ke banyak
tulisan. Bukti-bukti jika bahasa Jawa bisa ditulis arab adalah kitab-kitab
lama. Sedangkan tulisan aksara Jawa bisa dilihat di banyak literatur kuno.
Jika diamati dengan seksama, memang sepertinya hanya bahasa Jawa yang punya
deretan kelebihan ini sekaligus. Mulai dari kemudahannya, tak terkait waktu
hingga memiliki struktur level berdasarkan kepada siapa bahasa ini diucapkan.
Oleh karenanya, jaga warisan budaya satu ini jangan sampai hilang dan sirna.
Banyak pelajar asing yang ingin mempelajari bahasa ini karena keindahannya,
maka kita hendaknya juga melakukan hal yang sama dengan cara melestarikannya di
kehidupan sehari-hari.
http://boombastis.com/kelebihan-bahasa-jawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar