"Aku berpikir bahwa Yesus ada di hadapanku"
—Dr. Louie
***
Penghujung tahun 1978, jalanan Paris memutih diselimut salju. Cemara berbutir es berjejer di sudut-sudut kota. Orang tua dengan jubah berlapis dan serban hitam berjalan dari taman ke sebuah rumah —yang disebutnya sebagai pengasingan. Wajahnya teduh dengan uban janggut juga tasbih terpagut di jemarinya.
Neaphles de Chetau, malam itu sebelum lonceng misa berbunyi sebuah rumah diketuk, seorang dengan buket bunga dan sekotak permen di baliknya.
"Selamat malam. Aku membawa hadiah ini dari Ayatullah Khomeini, beliau menyampaikan selamat atas kelahiran Yesus (salam atasnya) dan memohon maaf jika mengganggu suasana natal dan ketenangan desa".
Louie, menerima hadiahnya langsung dari sosok (seperti) Yesus atau seorang Santa yang menakjubkan. Seorang pemimpin agama Islam sesungguhnya.
Imam Khomeini menghadirkan sikap damai dan kasih sayang. Wajah Islam cinta mengagungkan.
***
Mari simak kembali pesan natal Imam Khomeini
Pesan Imam Khomeini Menyambut Natal
Bismillahir Rahmanir Rahim.
Saya mengucapkan selamat hari lahir Isa Al Masih bagi semua bangsa yang tertindas di dunia, pengikut Masihi dan juga kaum Nasrani. Pada Isa al Masih semuanya adalah mukzijat. Satu mukjizat, beliau lahir dari ibu yang perawan. Satu mukjizat, beliau berbicara dalam buaian. Satu mukjizat, beliau membawa kedamaian, penyembuhan dan spiritualitas bagi manusia. Semuanya adalah mukjizat, dan semua anbiya adalah mukjizat, dan semuanya datang untuk membentuk keselamatan manusia. Semua menginginkan manusia berjalan di jalan lurus Ilahi, semua menginginkan agar manusia hidup dalam lingkungan damai, sejahtera dan bersaudara.
Ini adalah misi Petugas Ilahi untuk membawa manusia dari dunia ini menuju kedunia yang tinggi, yang juga merupakan tugas para ruhaniawan di setiap bangsa, ruhaniawan Masihi atau Nasrani, ruhaniawan Muslim dan ruhaniawan Yahudi, semua ruhaniawan. Tugas itu mengikuti misi para nabi. Dari merekalah tugas Tugas itu mengikuti misi para nabi. Dari merekalah tugas mentarbiyah manusia dan agar mendapatkan kedamaian dan ketentraman bagi setiap manusia. Para ruhaniawan lah yang menjadi frontier untuk berada di dalam organ anbiya yaitu wahyu Ilahi. Para ruhaniawan memiliki tugas lebih dari pada setiap tugas yang dimiliki orang awam. Satu tanggung jawab Ilahi. Ruhaniawan bertanggung jawab dihadapan para nabi dan juga Allah. Mereka bertanggung jawab untuk menyampaikan pelajaran para nabi kepada masyarakat, membimbing tangan masyarakat dan menyelamatkan mereka dari semua derita ini.
———
Atas nama persatuan dan pesan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar