Family Ghatering kali ini dibuat agak berbeda dari biasanya. Momen untuk saling bersilaturrahim antar keluarga karyawan di laksanakan dengan cara tour bareng ke “Pantai Carita” Anyer Pandeglang Banten Jawa Barat. Jarak Perjalanan sekitar 230 km atau 6 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan Bus.
Rombongan yang terangkut oleh dua Bus, berangkat pagi-pagi dari Cimahi. Rute perjalanan adalah Cimahi – Tol Cipularang – Tol dalam Kota – Tol Merak – Cilegon – Anyer. Sekitar Jam 14.00 rombongan rehat sejenak di rest area tol Merak, untuk melakukan sholat Dhuhur dan sekaligus makan siang.
Memasuki kota Cilegon, perjalanan agak tersendat karena padatnya kendaraan & kondisi jalan raya yang rusak. Udara panas khas kota yang terkenal dengan “krakatau steel” membuat penumpang lumayan gerah. Kurang lebih jam 16.00 aroma pantai sudah tercium, dan benar saja disebelah kanan jalan yang dilalui Bus Rombongan terlihat deburan ombak air laut yang menghantam bibir pantai. Walaupun demikian rombongan belum akan turun, karena letak pantai Carita masih nun jauh di depan sana. Perjalanan menyusur jalan di sisi pantai ini lumayan menarik juga, banyak sekali wisatawan yang berlibur disepanjang pantai Anyer ini.
Sepuluh menit lebih dari jam empat sore, rombongan tiba di pantai carita tepatnya di sebuah Cottage yang langsung berhadapan dengan pantai namanya Krakatau Surf Carita. Cottege nya lumayan bagus dengan 4 buah bangunan rumah yang lumayan besar, sehingga semua rombongan bisa masuk didalamnya. Tempatnya agak terlindungi dan tidak bercampur dengan wisatawan umum.
Rasa penasaran, bila pergi ke pantai tidak segera menginjakkan kaki ke air laut yang menghempas pasir. Yang lain pada mengemasi barang-barang ke tempat menginap, saya langsung ke bibir pantai untuk berkenalan dengan butiran pasir putih yang tersapu oleh ombak laut barat pulau jawa ini, yang berhadapan langsung dengan gunung anak Krakatau. Ombak laut yang tidak terlalu besar dan contur pantai yang landai, menjadikan pantai ini sangat bagus sekali untuk berenang bagi para pemula dan anak-anak. Tanpa pikir panjang kami langsung ganti kostum pakain santai, lalu sewa alat selancar yang banyak disewakan dengan harga 25.000 per buah. Byuurrrrr…………….., kecipak-kecipak kami mulai mengais kan tangan mencoba melawan ombak untuk berenang agak ke tengah, sesaat kemudian menunggu ombak datang dan byurrrrr………tubuh ini seolah melayang menaiki gelombang yang akhirnya menghempaskanya ke bibir pantai. Tak terasa waktu bergulir hingga datang maghrib. Saatnya untuk kembali ke darat, dengan harapan esok kan kembali.
Selesai bermain-main dengan ombak-nya pantai carita, kami langsung menyantap kelapa muda yang telah disediakan oleh temen yang kebetulan bertempat tinggal di daerah pantai Anyer ini. Malamnya sebagai acara pembuka, rombongan menikmati santap malam dengan “kambing guling”. Dilanjut dengan acara resmi dari perusahaan yang merupakan acara inti yaitu membangun kedekatan baik diri pribadi karyawan maupun keluarganya. Dengan diselingi beberapa game acara berlangsung sangat seru dan penuh keakraban. Jam 11 malam acara selesai dan dilanjutkan dengan istirahat.
Setelah subuh acara diteruskan dengan jalan-jalan menyusur pantai, hingga ke sebuah tempat yang biasa dipakai untuk melihat karang dibawah laut. Karena penasaran kami mencoba melihatnya dengan diantar oleh sebuah perahu kecil. Dengan alat sederhana yaitu kaca mata anti air kami terjun ke laut dengan menyelam beberapa meter dibawah permukaan dan melihat karang dan binatang air yang terlihat agak samar-samar karena mungkin kualitas kaca matanya yang kurang bagus. Selesai melihat karang & hewan kecil bawah laut, kami mencoba tantangan baru, yaitu “banana Boat” dengan 6 orang secara bersama menaiki sebuah pelampung yang mirip pisang, kami ditarik ke tengah laut. Di tengah laut kami diajakl berputar-putar dan akhirnya secara mendadak dan sangat mengejutkan “banana boat” terbalik dan semua penumpang terjerembab ke dalam air. Wuiiiiiiiiiih……..langsung adrenalin ini menaik, karena tanpa diberitahu sebelumnya, tubuh ini tenggelam di laut bebas. Satu pengalaman yang sungguh sangat mengesankan.
Selesai mencoba wahana “banana Boat” kami kembali ke cottege untuk sarapan pagi. Selesai sarapan pagi, di lanjut lagi ke pantai untuk berselancar ria. Anak-anak, ibu-ibu & bapak-bapak maupun para bujang semua memanfatkan alat yang disewakan disitu untuk bermain dengan ombak. Karena saking gembiranya sehingga tidak terasa capek, padahal durasi waktu bermain lumayan lama yaitu 3 jam. Dan seandainya tidak dibatasi waktu pinginya kita bermain sampai sore hari.
Dengan begitu banyak kesan dan pengalaman di pantai Carita ini, akhirnya rombongan pun terpaksa mengucapkan selamat tinggal “pantai Carita” dan sampai berjumpa lagi kapan-kapan kalau jodoh mempertemukan kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
NOMOR 2
Nomor Dua Oleh: Dahlan Iskan Kamis 15-02-2024,04:37 WIB SAYA percaya dengan penilaian Prof Dr Jimly Assiddiqie: pencalonan Gibran sebagai wa...
-
Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (PINANDITO) dan akan senantiasa bert...
-
☼ MENUJU CAHAYA ALLAH (NUR ILLAHI) Apakah sesungguhnya cahaya Allah itu ? Perlu dipahami bahwa jika sinar matahari itu terdiri dari ...
-
18 Agustus 2017, wanci 14:30 perjalanan itu Saya lakukan. Bandung - Semarang dengan mengendarai motor Bajaj Pulsar 135. Jalur tengah Band...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar