Ada beberapa surat yang ayat awalnya bila dirangkai akan membentuk kata ‘Ar Rahman’. Pertama, 5 surat yang diawali dengan ayat Alif, lam, ra. Kedua, ada 7 surat yang diawali oleh ayat ha dan mim. Kemudian, ada 1 surat yang diawali oleh huruf nun.
Semua rangkaian ayat-ayat awal tersebut bila disambungkan akan membentuk kata Ar Rahman, nama Allah yang pertama dari 99 Asmaul Husna. Dan angka 571, tentu, mengingatkan kita pada tahun kelahiran nabi Muhammad saw.
Surat ke 55. Ar Rahman memiliki keunikan yang tidak dimiliki surat-surat lain, yaitu memiliki ayat yang redaksi verbalnya sama yang jumlahnya cukup banyak. Yaitu ayat :
Di mulai pada ayat ke 13 dan diakhiri pada ayat ke 77. Semua Ada 30 pengulangan, dan dengan ayat pertamanya, yaitu ayat ke 13 menjadi 31.
Total ayat surat ke 55.Ar Rahman ada 78 ayat. Berarti ada 47 ayat yang bukan ayat yang diulang, atau bukan “fa bi ayyi ….”.
78 – 31 = 47
Banyak cara untuk memahami arti ayat tersebut, terutama bila dikaitkan dengan pengulangan yang sampai 30 kali. Semua tafsiran dapat dinilai benar tidaknya. Tetapi bila dikembalikan kepada angka-angka yang ada di dalam surat tersebut, mudah-mudahan tafsiran menjadi lebih terkontrol.
Pertama, dari angka-angka: 13, 31 dan 47 didapat beberapa kombinasi angka yang masing-masing bermakna sangat mendalam, walau sangat sederhana. Kombinasi yang didapat adalah
- 31, 13
- 13, 31
- 47
Kemudian dari kombinasi angka-angka, bila dirujuk ke surat dan ayat akan didapat :
- 31, 13 , di rujuk ke Surat 31 yaitu Surat Luqman, Ayat ke 13, Ayat Tersebut Berbunyi :
“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar”.
Inti ayat ini mengajak untuk bertauhid.
- Angka 13, 31 , menunjuk surat ke 13, yaitu Surat ar-Ra’du. Ayat Ke 31 menyatakan tentang mukjizat Al-Quran :
“Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur’an itulah dia). Sebenarnya segala itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji”
- Angka 47, menunjukan Surat Ke 47, yaitu Surat Muhammad.
Tiga angka tersebut menekankan hal penting mengenai arah atau alamat, kemana, rasa syukur harus dialamatkan. Tiga hal penting tersebut adalah tentang keberadaan :
- ALLAH
- AL-QURAN dan
- NABI MUHAMMAD SAW, Sebagai Pembawa Risalah ALLAH.
Bila tiga hal tersebut tidak dapat disyukuri, dapatkah manusia mensyukuri hal-hal lain ?…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar