Jumat, 21 Maret 2014

Umur yang hampir Expire




Kecewa ya kalau apa yang diinginkan itu tidak didapatkan?. Jabatan. Kekayaan. Kemewahan. Kesenangan. Kebebasan. Kesel banget kalau sampai luput.

Istri meremehkan suaminya karena dia tidak bisa memenuhi hasratnya untuk mengikuti gaya hidup ibu-ibu lainnya yang pada kinclong dan hobi blanja-blanji. Manyun kalau budget dari suaminya tidak sebanyak yang didapat para pecantik lain.

Suami meremehkan istrinya karena dia sudah tidak selangsing dulu lagi. Terpukau oleh para betina kinclong dan masih kencang. Pusing kalau tidak memiliki gandengan seperti yang didapat para pejantan lain.

Padahal, dunia mah pantesnya dinikmati secukupnya saja. Jangan mau sengsara. Tapi tidak mesti berfoya-foya. Jangan kelaparan. Tapi tak usah segalanya dimakan. Jangan berpakaian rombeng. Tapi tak usah setiap ada model baru di toko baju diburu. Sewajarnya saja.

Mesti ingat jika umur ini semakin mendekati masa 'expire'. Kenyataannya, ada batas waktu untuk segala sesuatu yang kita miliki, termasuk umur. Dunia mah hanya sementara. Cepat atau lambat, kita akan mati juga.

Sudah hampir seminggu, website saya www.dadangkadarusman.com 'mati'. Langganan domainnya sudah expire katanya. Jadi, suka atau tidak; website itu tidak bisa dibuka.

Umur kita, begitu juga. Ketika masa berlakunya habis, kita mesti berhenti. Bedanya adalah, ada tanggal yang jelas, kapan 'masa hidup' website berakhir. Namun, tak seorang pun tahu kapan umurnya akan berakhir.

Andai saja saya tidak teledor, sebenarnya matinya website itu bisa diantisipasi. Tapi bahkan untuk kematian yang terjadwal itu pun masih keleleran. Apalah lagi dengan kematian yang kita tidak tahu pasti bakal terjadi kapan kan?

"... apabila kematian seorang insan sudah ditentukan, maka tidak bisa dimundurkan atau dimajukan." demikian Tuhan berfirman.

Terus kalau sudah mati mau ngapain? Jawabannya adalah; tergantung kita, setelah mati kita 'BISA' ngapain. Kalau nggak bisa ngapa-ngapain, ya setelah mati kita gak ngapa-ngapain.

Memangnya setelah mati kita bakal bisa ngapa-ngapain? Saya tidak tahu. Soalnya belum pernah mengalami mati. Tapi, jika merujuk pada petunjuk dari sang pemilik alam sesudah kematian kita tahu bahwa setelah mati; ada orang-orang yang merdeka dan ada yang terbelenggu.

Apa yang membedakan keduanya? Perbuatannya sewaktu masih hidup didunia.

Orang-orang yang mengimani adanya Tuhan, dan rajin melakukan kebaikan; maka bagi mereka Allah menjanjikan kehidupan yang menyenangkan, diakhirat nanti.

Sedangkan orang yang ingkar, atau mereka yang hidupnya hanya memikirkan kenikmatan duniawi belaka; mendapatkan yang sebaliknya.

Maka jika ingin hidup bahagia yang sesungguhnya; bukanlah dunia tempatnya. Dunia mah hanyalah kesempatan untuk menabung kebaikan. Bukan tempat bersenang-senang. Maka secukupnya saja kalau urusan dunia mah.

Tak usah sedih, jika tidak bisa hidup mewah didunia. Tak perlu kecewa jika tak bergelimang harta. Tak pantas kesal kalau tak bisa beli baju baru, tas baru, sepatu baru, mobil baru atau segala yang baru lainnya. Karena, kemewahan yang sesungguhnya bukan dunia tempatnya.

Sedih mah kalau tidak bisa jadi istri atau suami yang baik. Sedih deh kalau tidak bisa menjadi pemimpin dan penegak hukum yang adil. Sedihlah kalau tidak bisa menjadi manusia yang berakhlak mulia. Tidak bisa jujur, tidak amanah, dan tidak khusyuk dalam beribadah. Sedihlah.

Karena tanpa semua kebaikan itu, kita tidak akan bahagia diakhirat kelak.

Pertanyaan; apakah benar setelah mati kita bisa dihidupkan kembali? Penyedia jasa internet saya bilang bahwa website itu bisa dihidupkan lagi. 'Tinggal KLIK saja' katanya. Gampang banget.

Jika manusia saja bisa menghidupkan kembali website yang sudah mati, apalagi Tuhan? Mudah bagi DIA untuk menghidupkan kita, setelah kematian. Maka terhadap kehidupan setelah kematian, sungguh tidak ada keraguan.

Lantas, kehidupan setelah kematian seperti apa yang Anda inginkan? Jika demikian, tidak perlu terlampau silau pada dunia. Karena akhirat, jauh lebih baik darinya. Mari nikmati dunia seperlunya. Dan mari persiapkan akhirat, sebaik-baiknya.


Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman
Author, Trainer, and Public Speaker

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NOMOR 2

Nomor Dua Oleh: Dahlan Iskan Kamis 15-02-2024,04:37 WIB SAYA percaya dengan penilaian Prof Dr Jimly Assiddiqie: pencalonan Gibran sebagai wa...