Rabu, 12 Februari 2014

Bagaimana Cara untuk Membuka Pintu Rezeki ?





Apa yang kita cari di dunia selain amal kebaikan? Tentu saja salah satu jawabannya adalah rezeki.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita bekerja setiap hari, memeras keringat, membanting tulang hanya agar dapat memenuhi kebutuhan hidup kita di dunia, meskipun pada awal dan akhirnya dilandasi dengan ikhtiar agar apa yang kita lakukan menjadi satu bentuk ibadah.
Kita sebagai makhluk hidup dan makhluk ekonomi membutuhkan uang agar segala kebutuhan untuk menopang hidup kita di dunia dapat terpenuhi. Dan hal itu seringkali dibuat terlalu rumit, padahal sejatinya cukup sederhana untuk dilakukan.
Tentunya, kita semua berharap bahwa semakin getol berikhtiar, jumlah yang kita dapat akan semakin besar.
Namun ternyata tidak demikian kanyataanya. Banyak orang, kita mungkin salah satunya, sudah menghabiskan 80 waktu yang kita miliki untuk bekerja namun tetap saja rezeki yang kita terima tidak sepadan.
Apakah hal ini salah? Tentu saja jawabannya adalah tidak. Bagi yang percaya, rezeki sudah digariskan dan tugas kita di dunia adalah mencari dengan segala daya dan upaya. Jika apa yang kita dapat belum sepadan dengan usaha yang kita keluarkan, maka mungkin ada sesuatu yang kurang tetapi tidak salah.
Harus kita ingat bahwa segala kesuksesan yang kita raih, baik dalam hidup maupun bisnis diawali dengan apa yang kita lakukan dengan diri kita sendiri. Berpikir positif, percaya diri, yakin akan potensi yang kita miliki adalah fondasi yang akan mendekatkan kepada pintu rezeki. Kemudian, apa yang kita berikan kepada orang-orang di sekitar kita juga memberikan andil terhadap kesuksesan kita dalam berbisnis.
Membahagiakan orang tua menurut para ahli memberikan pengaruh besar. Suami atau istri juga harus kita bahagiakan karena bersamanya kita menjalani dan berbagi kehidupan.
Kemudian, bagaimana cara kita berbisnis juga menentukan tingkat kesuksesan yang akan kita raih nantinya. Berbisnis dengan jujur, selalu memberikan inovasi baru dan produk terbaik tentunya akan membuat konsumen percaya akan kemampuan kita dan usaha yang kita miliki.
Berbisnis dengan cara yang “ilegal” meski terdengar menjanjikan, tetapi memiliki efek buruk karena sekali tahu bahwa kita melakukan cara-cara yang kotor, maka konsumen akan enggan untuk mendekat dan hancurlah reputasi kita sebagai seorang pengusaha.
Sedekah menjadi kunci rezeki selanjutnya. Bersedakah akan mengurangi rezeki kita? Jangan pernah berpikir demikian karena Tihan tahu apa yang kita lakukan dengan harta kita.
Salah satu buktinya adalah Bill Gates; tahukah anda bahwa dia hanya menerima 10% dari seluruh gajinya karena 80% nya didonasikan ke yayasan amal? Meski hanya 10% ternyata dia tetap menjadi salah satu orang terkaya di dunia dan bahkan perusahaan dan bisnisnya secara kontinu terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Kita tidak harus menjadi kaya dulu untuk bersedekah, karena justru bersedekah akan membuat kita “kaya”. Sedekah akan membukakan pintu rezeki yang lebih lebar dan mungkin melalui pintu-pintu yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Dan yang terakhir adalah bagaimana kita berikhtiar. Berikhtiar atau berusaha bukan hanya menghabiskan waktu dengan bekerja, tetapi juga belajar, mengambil tindakan dan keputusan, keikhlasan dan keyakinan akan diri kita sendiri. Percuma jika kita menghabiskan 24 jam untuk bekerja tetapi kita tidak belajar. Dengan mempelajari hal-hal baru, kita akan menemukan jalan ke arah rezeki yang lebih berlimpah.

Feb 10, 2014 12:00 am | Anonymous

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NOMOR 2

Nomor Dua Oleh: Dahlan Iskan Kamis 15-02-2024,04:37 WIB SAYA percaya dengan penilaian Prof Dr Jimly Assiddiqie: pencalonan Gibran sebagai wa...