Apa yang kita cari di dunia selain
amal kebaikan? Tentu saja salah satu jawabannya adalah rezeki.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kita
bekerja setiap hari, memeras keringat, membanting tulang hanya agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup kita di dunia, meskipun pada awal dan akhirnya
dilandasi dengan ikhtiar agar apa yang kita lakukan menjadi satu bentuk ibadah.
Kita sebagai makhluk hidup dan
makhluk ekonomi membutuhkan uang agar segala kebutuhan untuk menopang hidup
kita di dunia dapat terpenuhi. Dan hal itu seringkali dibuat terlalu rumit,
padahal sejatinya cukup sederhana untuk dilakukan.
Tentunya, kita semua berharap bahwa
semakin getol berikhtiar, jumlah yang kita dapat akan semakin besar.
Namun ternyata tidak demikian
kanyataanya. Banyak orang, kita mungkin salah satunya, sudah menghabiskan 80
waktu yang kita miliki untuk bekerja namun tetap saja rezeki yang kita terima
tidak sepadan.
Apakah hal ini salah? Tentu saja
jawabannya adalah tidak. Bagi yang percaya, rezeki sudah digariskan dan tugas
kita di dunia adalah mencari dengan segala daya dan upaya. Jika apa yang kita
dapat belum sepadan dengan usaha yang kita keluarkan, maka mungkin ada sesuatu
yang kurang tetapi tidak salah.
Harus kita ingat bahwa segala
kesuksesan yang kita raih, baik dalam hidup maupun bisnis diawali dengan apa
yang kita lakukan dengan diri kita sendiri. Berpikir positif, percaya diri,
yakin akan potensi yang kita miliki adalah fondasi yang akan mendekatkan kepada
pintu rezeki. Kemudian, apa yang kita berikan kepada orang-orang di sekitar
kita juga memberikan andil terhadap kesuksesan kita dalam berbisnis.
Membahagiakan orang tua menurut para
ahli memberikan pengaruh besar. Suami atau istri juga harus kita bahagiakan
karena bersamanya kita menjalani dan berbagi kehidupan.
Kemudian, bagaimana cara kita
berbisnis juga menentukan tingkat kesuksesan yang akan kita raih nantinya.
Berbisnis dengan jujur, selalu memberikan inovasi baru dan produk terbaik
tentunya akan membuat konsumen percaya akan kemampuan kita dan usaha yang kita
miliki.
Berbisnis dengan cara yang “ilegal”
meski terdengar menjanjikan, tetapi memiliki efek buruk karena sekali tahu
bahwa kita melakukan cara-cara yang kotor, maka konsumen akan enggan untuk
mendekat dan hancurlah reputasi kita sebagai seorang pengusaha.
Sedekah menjadi kunci rezeki
selanjutnya. Bersedakah akan mengurangi rezeki kita? Jangan pernah berpikir
demikian karena Tihan tahu apa yang kita lakukan dengan harta kita.
Salah satu buktinya adalah Bill
Gates; tahukah anda bahwa dia hanya menerima 10% dari seluruh gajinya karena
80% nya didonasikan ke yayasan amal? Meski hanya 10% ternyata dia tetap menjadi
salah satu orang terkaya di dunia dan bahkan perusahaan dan bisnisnya secara
kontinu terus menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Kita tidak harus menjadi kaya dulu
untuk bersedekah, karena justru bersedekah akan membuat kita “kaya”. Sedekah
akan membukakan pintu rezeki yang lebih lebar dan mungkin melalui pintu-pintu
yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Dan yang terakhir adalah bagaimana
kita berikhtiar. Berikhtiar atau berusaha bukan hanya menghabiskan waktu dengan
bekerja, tetapi juga belajar, mengambil tindakan dan keputusan, keikhlasan dan
keyakinan akan diri kita sendiri. Percuma jika kita menghabiskan 24 jam untuk
bekerja tetapi kita tidak belajar. Dengan mempelajari hal-hal baru, kita akan
menemukan jalan ke arah rezeki yang lebih berlimpah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar