Semua
orang, pasti mengharapkan hari tuanya bisa hidup dengan penuh berkah. Cirinya
hidup berkah itu antara lain; sehat walafiat, berkecukupan, dan keluarga rukun,
serta dihargai oleh orang lain.
Kita
ingin mendapatkan semua hal diatas bukan hanya sewaktu masih muda dan produktif
saja. Kita pengen kalau sudah masuk usia senja, juga masih memilikinya.
Memang
ada unsur 'ketentuan' Tuhan atas segala sesuatu yang kita alami. Namun ikhtiar
pun punya peranan penting. Ikhtiar yang saya maksud bukan hanya sekedar olah
raga atau menabung dan berinvestasi.
Ikhtiar
yang saya maksudkan berkaitan dengan aspek-aspek yang 'tidak kasat mata'. Tidak
bisa dilihat oleh mata lahir kita. Dan tidak bisa didengar oleh telinga kiri
dan kanan kita.
Banyak
contoh nyata dalam kehidupan kita tentang orang yang menderita di masa tuanya,
karena ketika masih muda dulu mereka sering membuat orang lain menderita.
Saya
tidak tahu jika itu karma atau bukan. Yang jelas, setiap perbuatan kita;
akibatnya akan kembali kepada kita. Entah itu perbuatan baik, atau perbuatan
buruk.
Dikantor,
misalnya. Kita berinteraksi dengan anak buah, atasan, atau teman. Kadang kita
tidak sadar jika sudah menyakiti hati orang lain. Dengan kata, atau perbuatan
kita.
Bahkan
ada juga orang sedemikian arogannya. Mentang-mentang punya kedudukan tinggi,
memperlakukan orang lain sesuka hati. Hati-hati loh. Akibat buruknya bisa
kembali pada diri sendiri ketika tua nanti.
Kok
bisa begitu? Bisa. Karena boleh jadi, anak buah yang kita tindas itu, kolega
yang kita hina itu, pesuruh yang kita rendahkan itu; berdoa kepada Tuhan agar
membalaskan perbuatan buruk yang diterimanya.
Maka
diusia muda, mungkin saja kita berkuasa, kaya raya, sehat pula. Tapi dimasa
tua; mungkin kita akan menderita. Akibat perbuatan kita dimasa muda.
Rasulullah
telah mewanti-wanti kita soal doanya orang tertindas. Sabda beliau, orang
tertindas itu doanya langsung sampai kehadapan Allah. Tidak ada penghalangnya.
Sehingga peluang dikabulkannya lebih besar.
Oleh
karena itu sahabatku. Mumpung kita masih muda, mari menyibukkan diri dengan
hal-hal yang baik dan berguna. Mumpung masih punya jabatan, mari memanusiakan
anak buah kita. Mumpung masih punya pekerjaan, mari hargai kolega kita.
Supaya
mereka rela mendoakan hal-hal baik untuk kita. Bukan malah mendoakan hal-hal
jelek agar menimpa kita. Minimal mereka tidak menyimpan dendam atau kekesalan
sama kita. Netral juga tak apa.
In
sya Allah, hidup kita kelak kalau sudah tua; tidak akan dibebani oleh doa-doa
buruk orang lain yang terluka hatinya oleh lidah, tangan, atau keputusan kita.
Dan kita, menjalani hari tua yang tenang, tenteram, sehat sentosa. Semoga.
Salam
hormat,
Mari
Berbagi Semangat!
DEKA
– Dadang Kadarusman
Author,
Trainer, and Public Speaker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar