Hore,
Hari
baru, teman-teman!
Kita
kadang tidak menyadari betapa berharganya orang yang bersedia untuk ada
disamping kita saat senang dan susah. Anda paham siapa dia kan? Karena dia
selalu ada, maka keberadaannya menjadi 'terlalu biasa'.
Kita
baru menyadari betapa berharganya dia ketika sudah kehilangan dirinya. Kalau
sudah nggak disisi kita lagi, baru deh kangen dan menyesal telah
menyia-nyiakannya.
Emang
sih, kalau sedang emosi mah tidak takut kehilangannya. Malah sengaja
menyuruhnya pergi. Tapi kalau pikiran sudah jernih lagi, kita tahu bahwa tadi
itu kita nggak sungguh-sungguh menyuruhnya pergi.
Sebenarnya,
kita selalu ingin berdekatan dengan kekasih hati kan? Bersama orang-orang yang
saling mencintai diakhir pekan. Itu indah. Meski tampaknya saat ini cinta itu
sedang agak memudar. Tersamar oleh rasa kecewa atau kesal.
Nggak
apa-apalah. Mungkin hanya sementara saja. Namanya juga dua jiwa dua kepala dua
rasa. Kadang ada yang nggak nyambungnya juga kan.
Kecuali
jika orang itu membahayakan keselamatan kita. Namanya membahayakan yang mesti
rela untuk berpisah. Berat memang rasanya. Tapi jika keberadaannya justru
membahayakan kita?
Sebaiknya
ikhlaskan saja. Bukan karena kita sudah tidak mencintainya lagi. Tapi karena
dia sendiri yang menjadikan dirinya tidak layak lagi mendapatkan cinta tulus
kita.
Tapi,
kalau hanya sekedar salah paham saja. Berbeda pendapat. Atau sedang sama-sama
memasuki masa-masa sulit; rasanya cinta ini terlampau berharga untuk
dikorbankan.
Salah
paham bisa dijelaskan. Beda pendapat bisa dikompromikan. Masa-masa sulit?
Bukankah itu janji yang kita ucapkan in the good times and the bad times? Maka
kesulitan akan menjadi bumbu tali kasih ini.
So,
what are you going to do with your beloved one this weekend? Mungkin Anda mau
mempertimbangkan saran J-Lo and Pitbull ini: "Make love. Don't
fight..."
Salam
hormat,
Mari
Berbagi Semangat!
DEKA
– Dadang Kadarusman
Author,
Trainer, and Public Speaker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar