by Muhammad Noer
Merencanakan keuangan sejak dini
wajib dilakukan setiap keluarga. Ini berlaku baik buat pasangan muda maupun
pasangan yang sudah menikah lebih dari 20 tahun. Membuat rencana yang baik akan
membantu untuk menggunakan dana secara bijak sesuai tingkat keperluannya.
Merencanakan keuangan keluarga tidak
harus rumit. Anda boleh saja memiliki perencanaan yang detail dan rapi, namun
adakalanya perencanaan yang sederhana juga berhasil.
Berikut 7 prinsip dasar yang
perlu Anda pegang dalam membuat perencaaan keluarga:
1.
Belanja lebih kecil daripada pendapatan
Ini hukum pertama yang wajib
dipatuhi. Sangat sederhana namun sering dilanggar. Jangan pernah membelanjakan
lebih besar dari pendapatan Anda. Masalah besar dalam keuangan keluarga dimulai
dari melanggar hal ini. Ini terjadi ketika Anda membelanjakan sesuatu yang
sebenarnya tidak Anda miliki.
Ketika Anda mulai belanja lebih
besar dari pendapatan, membeli barang melebihi kemampuan, maka malapetaka
keuangan dimulai. Anda akan mulai membuat lubang yang terus menerus semakin
dalam. Dan jauh lebih sulit untuk berusaha keluar dari lubang tersebut daripada
mencoba menghindarinya pada kesempatan pertama.
Jadi, belanja dengan bijak, jangan
melebihi pendapatan. Anda akan hidup lebih bahagia, di rumah dan di tempat
kerja.
2.
Hindari hutang
Terus terang hutang begitu menggoda.
Apa yang tidak bisa Anda beli sekarang dapat dimiliki saat ini juga dengan hutang.
Namun perlu diingat, hutang akan membuat Anda sengsara apalagi jika ternyata tidak punya kemampuan
mengembalikannya.
Lantas, mungkinkah hidup tanpa
berhutang? Tentu saja sangat mungkin. Jika Anda menjalankan prinsip pertama
belanja lebih kecil dari pendapatan, maka Anda tidak perlu berhutang. Tahan
semua keinginan membeli sesuatu kecuali Anda sudah memiliki kemampuan.
Dengan cara ini Anda akan belajar
tertib hanya memiliki sesuatu jika memang sudah memiliki kemampuan. Atau jika
Anda sangat mengidamkan sesuatu, tabunglah secara teratur sampai Anda mampu
membeli apa yang Anda inginkan tersebut tanpa perlu berhutang.
3.
Hidup sederhana
Apakah hidup sederhana itu? Apakah
hidup dengan tidak memiliki rumah atau kendaraan? Dalam pandangan saya pribadi,
hidup sederhana berarti hidup sesuai kebutuhan. Tidak mesti semua yang Anda inginkan harus dibeli. Hidup
sesuai kebutuhan Anda dan bagi kelebihannya kepada orang lain yang membutuhkan.
Inilah hidup untuk memberi makna.
Hidup sederhana bisa jadi
berbeda-beda untuk tiap keluarga. Jika Anda sangat kaya, maka cukupkan diri
dengan satu atau dua kendaraan saja. Tidak harus mengkoleksi seluruh kendaraan
yang Anda untuk menunjukkan kemampuan Anda.
Jika Anda hidup dengan keterbatasan
keuangan, syukuri apa yang ada dan hiduplah seadanya. Jika Anda tidak punya
uang, hiduplah tanpanya. Toh, dunia tidak akan jadi kiamat gara-gara hal itu.
Anda tidak harus punya laptop, handphone terbaru, iPad, nonton bioskop atau
makan di restoran. Ada banyak cara menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan.
Temukan cara untuk menikmati kesenangan bersama keluarga Anda tanpa
mengeluarkan biaya.
4.
Atur budget dengan sederhana
Ada banyak cara mengatur keuangan. Jika mampu, Anda bisa meminta bantuan konsultan keuangan
profesional yang akan mengajarkan cara menata keuangan. Jika rajin mencatat,
Anda bisa mengunakan software keuangan keluarga untuk mencatata pengeluaran,
pemasukan sekaligus mengatur budget Anda.
Dan jika Anda pusing dengan semua
cara di atas, maka ada pengaturan paling sederhana. Pisahkan uang yang Anda
miliki ke dalam amplop untuk setiap kebutuhan. Pastikan pengeluaran tidak
melebihi jatah setiap amplop. Di akhir bulan, hitung kelebihannya dan tabung.
Anda akan terbantu ketika masa sulit tiba.
5.
Jadikan tabungan sebagai pengeluaran pertama
Menabung tidak harus
besar. Yang paling penting adalah
teratur. Dari pendapatan Anda yang selama ini ada, tetapkan nilai tabungan yang
wajar. Segera setelah Anda menerima pendapatan, tabung jumlah tadi dalam
rekening terpisah. Itulah cara menjadikan tabungan sebagai pengeluaran pertama.
Anda tidak akan lupa menabung dan
yang paling penting tidak ada lagi alasan tidak bisa menabung karena kehabisan
uang.
6.
Bayar tagihan sesegera mungkin
Setiap rumah tangga punya tagihan.
Mulai dari listrik, air, telepon, internet dan berbagai tagihan lainnya.
Termasuk jika Anda mengontrak rumah, Anda pun harus membayar sewa di muka.
Bayarkan secepat mungkin setelah Anda menerima tagihan. Ini akan membuat satu
urusan beres dan Anda tidak perlu pusing lagi membayarnya di kemudian hari.
Baik karena kehabisan uang atau kelupaan.
7.
Sepakat antara suami dan istri
Berbicara perencanaan keuangan
keluarga tidak dapat lepas dari peran suami
dan istri yang menjalankan rumah tangga. Untuk itu Anda perlu sepakat dengan
pasangan bagaimana mengelola keuangan dengan baik.
Dalam setiap pasangan sangat wajar
terjadi perbedaan pandangan dan cara melihat sesuatu yang dianggap penting atau
tidak. Untuk itu, duduk bersama, bicarakan secara terbuka, dan buat kesepakatan
dengan pasangan Anda.
Istri harus mengerti kemampuan
keuangan suami dan suami pun harus mengerti kebutuhan rumah tangga yang diatur
istrinya.
Jika kedua pasangan bekerja, ada
baiknya suami istri saling mengetahui pendapatan masing-masing agar tiada dusta
diantara kita. Jika penghasilan suami memadai, maka bisa dibuat kesepakatan
suami yang membiayai keluarga sedangkan penghasilan istri baru dipakai jika ada
emergency. Namun jika istri mau turut serta membantu pengeluaran keluarga itu
pun akan lebih baik. Yang penting terjadi komunikasi dan saling memahami. Suami
pun tak perlu merasa rendah diri jika ternyata gaji istri jauh lebih besar.
Tanpa kesepakatan suami istri, akan
sulit membuat perencanaan keuangan keluarga yang baik. Jika Anda tidak terbiasa
mendiskusikan hal seperti ini dengan pasangan, cobalah sedikit demi sedikit
dari sekarang.
Jadi merencanakan keuangan keluarga
tidaklah sesulit yang dipikirkan banyak orang. Anda bisa melakukan dengan cepat
dan mudah. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk tidak memulainya sejak
sekarang.
Lakukan dan hiduplah dengan damai
bersama keluarga tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar