31 Jan 2013 05:51 pm |
Muhammad Ainun Nadjib
Kata kebenaran, padanannya adalah
the thruth, atau bahasa Arabnya: al-haq. Kita pakai kata itu ketika
menjelaskan firman Tuhan, teologi, hukum, moral dan lain sebagainya.
Sedangkan kebetulan, akronim yang
dipakai biasanya adalah blessing in disguise. Bahasa Al Qur’annya “min
haitsu la yahtasib”. Bahasa Kejawennya: ndilalah, atau lengkapnya ndilalah
kersaning Allah.
Istilah kebetulan biasanya dipakai
untuk menjelaskan nasib baik yang tak disengaja, keberuntungan yang di luar
perhitungan. Ya itu tadi: min haitsu la yahtasib, dari sesuatu yang
tidak engkau perhitungkan. Kalau saya dianiaya orang, saya langsung kutip
kata-kata Allah itu: min haitsu la yahtasib!, ada sesuatu yang tak
engkau sangka-sangka akan mendatangimu. Atau ndilalah, yang bahasa
aslinya: ‘indallah, atas kehendak Allah.
Pertanyaan kita adalah: mosok kehendak
Allah itu hanya kebetulan, dan bukan kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar