Senin, 09 November 2009

SERAT WEDHATAMA (lanjutan)

6. Uripe sepisan rusak, nora mulur nalare ting saluwer, kadi ta guwa kang sirung, sinerang ing maruta, gumarenggreng anggereng, anggung gumrunggung, pindha padhane si mudha, pradene paksa kumaki.
(hidup hanya sekali saja rusak, tidak berkembang pikirannya, tercabik-cabik (picik), ibarat goa gelap menyeramkan, terhempas angin, suaranya berkumandang keras sekali, demikianlah anak muda juka picik pengetahuannya, namun demikian sombongnya keterlaluan).

7. Kikisane mung sapala, palayune ngendelken yayah wibi, bangkit tur bangsaning luhur, lha iya ingkang rama, balik sira sarawungan bae durung, mring tining tata krama, nggon anggon agama suci.
(tekadnya remeh sekali, bila menghadapi kesulitan berlindung dibalik orang tuanya, yang terpandang dan bangsawan, itu kan bapakmu, sedangkan kamu belum kenal inti sari sopan santun (tata krama), yang merupakan ajaran agama suci).

8. Socaning jiwanggonira, jer katara lamun pocapan pasti, lumuh asor kudu unggul, samengah sasongaran, yen mengkono kena ingaran katungkul, karen ing reh kaprawiran, nora enak iku kaki.
(sifat-sifat pribadimu, nampak apabila bertutur kata, tidak mau kalah, maunya menang sendiri, sombong dan meremehkan orang lain, yang demikian dapat disebut tergila-gila akan tingkah laku kesombongan, itu tidak terpuji nak).

9. Kakerane ngelmu karang, kekarangane saking bangsaning gaib, iku boreh pamini pun, tan rumasuk ing jasad, among aneng sajabaning daging kulup, yen kapengkok pancabaya, ubayne mbalenjani.
(di dalam ilmu sihir, rekaan dari hal-hal ghaib, itu ibarat bedak, tidak meresap kedalam jiwa, hanya ada di luar daging saja nak, apabila terbentur marabahaya, tak dapat diandalkan, ingkar janji).

10.Marma ing sabisa-bisa, bebasane muriha tyas basuki, puhita kang patut, lan traping angganira, kaprabun, abon-aboning panembah, kang kambah ing siyang ratri.
(oleh karena itu sedapat-dapatnya, setidak-tidaknya berusahalah berhati yang baik, berguru yang benar, yang sepadan dengan dirimu, ada juga aturan dan pedoman negara, perlengkapan berbakti, yang dipakai siang dan malam).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NOMOR 2

Nomor Dua Oleh: Dahlan Iskan Kamis 15-02-2024,04:37 WIB SAYA percaya dengan penilaian Prof Dr Jimly Assiddiqie: pencalonan Gibran sebagai wa...