Jumat, 11 Maret 2016

Kung Fu Panda 3, Makna Sebuah Keluarga Bagi Po



09 Mar 2016, by Reservasi.com Kategori: Movie
 
Travel Blog Reservasi – Petualangan sang tukang mie menjadi seorang pendekar naga ternyata belum berakhir. ‘Sihir’ Dreamwork Animation memang tak bisa diragukan lagi dalam mengemas hikmah kehidupan dalam setiap film-filmnya. Mungkin kalian akan tertawa terbahak melihat tingkah polah seorang pendekar naga nan lucu, polos serta kocak. Tapi, ketika tiba dirumah, betapa banyak hikmah yang bisa diserap dalam setiap adegan Kung Fu Panda.
Kung Fu Panda memang termasuk salah satu cerita sukses film animasi kelas dunia dari Dreamwork Animation. Kung Fu Panda pertama rilis pada tahun 2008. Lanjutan sekuel keduanya muncul dengan cerita heroik namun tetap menghibur pada tahun 2011. Kini memasuki kuartal pertama di tahun 2016, Kung Fu Panda 3 menyapa keluarga Indonesia.

Alur Cerita Serupa Namun Tetap Menghibur


Dengan durasi film sekitar 95 menit, kalian dijamin tidak akan berkedip. Kung Fu Panda 3 menjadi film lanjutan pada seri sebelumnya. Dalam seri ketiga ini Po sepertinya berhasil bertemu dengan ayahnya, keluarganya yang telah lama hilang. Po, akhirnya bertemu dengan ayahnya namun dengan suasana yang anti klimaks.
Namun, suasana tersebut justru yang tak bisa diterka para penonton menjadikan alur ceritanya semakin unik dan menarik. Tak berbeda dengan kedua film sebelumnya, Po memiliki tugas untuk melawan pendekar yang akan menghancurkan keluarganya. Po si panda gembul, gendut dan suka makan ini masih tetap diisi suaranya oleh aktor kocak Jack Black.
Tak berbeda dengan pengisi suara cantik, Tigress, Angelina Jolie. Meskipun hanya beradu suara, Jack dan Jolie seakan sudah memiliki chemistry yang unik antara Po dan Tigress. Sepertinya mulai muncul benih-benih cinta antara Po dan Tigress pada Kung Fu Panda sebelumnya.

 

Po Selalu Dihadapkan Pada Sebuah Pilihan

Saat ini Po tidak bisa berlama-lama bercengkrama dengan keluarganya yang telah lama terpisah. Disaat perasaan bahagia yang membuncah, ancaman terhadap kampung dan keluarga Po justru semakin nyata.
Po dihadapkan pada sebuah dilema. Po harus melatih keluarganya, sesama panda yang sebagian besar adalah petani dan penuh dengan rasa bahagia, harus disiapkan menjadi sebuah pasukan yang juga harus menghadang pendekar sakti yang mengalahkan semua pendekar yang masih ada, Kai.
Apa rasanya hati Po, saat keluarganya terancam dan rumahnya akan hilang kembali karena kekerasan dan kekejaman para pendekar yang juga memiliki guru yang sama? Po memang kembali menjadi pahlawan namun bukan hanya sendirian. Po kembali belajar banyak hal dari sesama teman serta keluarganya. Po menemukan kunci dari dirinya serta sekitarnya untuk mengalahkan musuh-musuh kuatnya.

 

Nuansa Kental Negeri Tirai Bambu Dalam Petualangan Po

Kisah Po memang sangat kental dengan unsur negari tirai Bambu, Tiongkok. Bahkan beberapa unsur cerita serta istilah-istilah dalam Kung Fu Panda 3 ini sangat kental dengan riset mendalam dari Tiongkok. Bukan pekerjaan mudah karna Dreamwork Animation pun menggandeng China Media Capital dan Shanghai Media Grup dalam produksi sekuel ketiga ini.
Kung Fu Panda 3 memang telah rilis pertama kali di Tiongkok pada tanggal 23 Januari 2016. Sedangkan di Amerika sendiri baru dirilis pada tanggal 29 Januari 2016. Indonesia baru mendapatkan kesempatan pada awal Maret ini yang sudah bisa ditonton di beberapa bioskop di kota-kota di Indonesia.
Film dengan budget sebesar $145 ini telah mengantongi keuntungan dua kali lipat ongkos produksinya pada awal Maret 2016. Sebuah pencapaian yang fantastis!
Kung Fu Panda 3 bisa menjadi salah satu film yang direkomendasikan untuk ditonton bersama keluarga dan si kecil. Film Kung Fu Panda rencananya akan dibuat hingga seri ke enam menurut CEO Dreamworks Animation Jefferey Katenberg.

 

Kungfu Panda 3, Film Pilihan Keluarga

Kung Fu Panda memang menjadi salah satu film heroik yang sangat natural. Sisi humanisme Kung Fu Panda sangat menyentuh dan berhasil divisualisasikan oleh penulis cerita Jonathan Aibel dan Glenn Berger. Sosok Po tak pernah berubah meski telah menyelamatkan nyawa banyak orang dan mungkin dunia Tiongkok di film tersebut.
Po menjadi sosok yang tetap rendah hati, lucu, polos terkadang melakukan hal bodoh nan kekanak-kanakan. Namun semua seperti nyata dan dilakukan manusia dewasa umumnya. Po tetaplah Po yang akan memikat banyak penonton, juga anak-anak. Tak heran jika game serta merchendisenya pun laris seiring dengan popularitas Film Kung Fu Panda yang menghibur banyak keluarga.
Dari berbagai sumber
Credit Featured Image comicmix.com


HIKMAH  Kungfu Panda 3

Sahabat Sejati Yang Kita Cari

Hore, Hari Baru! Teman-teman.

Fitrah sebagai mahluk sosial menuntun kita pada pencarian terhadap sahabat sejati. Dan dukungan tekonologi yang semakin canggih, membuat proses pencarian kita menjadi semakin luas jangkauannya. Lantas, semakin dekatkah pula kita dengan orang yang kita cari?

Jika sudah menonton Kung Fu Panda 3, Anda akan menemukan jawabannya. Ketika itu, restoran milik ayah angkat Po dihebohkan oleh kehadiran seekor panda besar yang melahap semua dumpling sampai ludes. Ternyata, panda besar itu datang dari tempat yang sangat jauh.

"Aku sedang mencari anakku yang hilang," demikian panda itu berkata.
"Aku pun kehilangan ayahku," jawab Po.
"Kalau begitu, kudoakan kamu berhasil menemukan ayahmu," panda itu menghibur.
"Semoga kamu juga berhasil menemukan anakmu," balas Po.

Semua pengunjung restoran menahan nafas. Menyaksikan adegan yang mengharukan. Dan tidak sabar menanti momen bersejarah antara Po dengan panda besar itu. Tetapi, mereka kecewa karena kemudian panda itu berpamitan dengan Po.

Adegan itu, dengan cara jenaka telah menggambarkan betapa seringnya kita lupa bahwa orang yang kita cari-cari kesana kemari itu sesungguhnya hadir dihadapan kita. Dia ada disamping kita. Hanya saja, kita ini lola. Loadingnya lama. Hingga tidak melihat betapa sejatinya orang yang selama ini mendampingi kita.

Dikantor, teman sejati kita itu adalah orang yang setiap hari mengerjakan tugas-tugas bersama kita. Walaupun kadang kita berbeda paham. Tapi merekalah yang hidupnya lebih banyak dihabiskan bersama kita. Mereka mengerti kita. Dan mereka telah membuktikan diri selalu ada untuk kita.

Sayangnya, kita lebih suka menganggap mereka sebagai saingan. Daripada teman. Kita memandangnya sebagai ancaman. Sehingga harus dicurigai dan dijauhi. Meskipun secara fisik dekat setiap hari. Namun jauh sekali jaraknya didalam hati.

Itu dikantor. Lalu, bagaimana dengan di rumah? Sahabat sejati kita ya istri. Atau suami. Memangnya siapa lagi?

Sayangnya. Sedemikian dahsyatnya godaan dan cobaan bagi mereka yang tengah mengarungi bahtera rumah tangga. Sehingga istri tidak dianggap lagi oleh suami. Atau. Suami yang tidak lagi dihormati oleh istri. Apalagi dizaman serba terkoneksi seperti saat ini. Para petualang cinta wira-wiri. Mencari mangsa sana-sini.

Bukan lagi rahasia, jika banyak pasangan suami istri yang lebih dekat dengan lelaki atau perempuan lain dari pada dengan suami atau istrinya sendiri. Alasannya, merasa cocok. Nyambung kalau ngobrol. Memahami perasaan satu sama lain. Padahal, mereka kenal lewat social media.

Po dan panda besar itu berbalik. Kemudian melangkah saling menjauh. Sementara pengunjung restoran lain tepok jidat. Seolah mentertawakan betapa bodohnya manusia yang mencari-cari pasangan sejati kesana kemari. Padahal, orangnya selama ini sudah selalu menemani.

Beruntung Po dan panda besar itu segera sadar. Bahwa. Merekalah anak dan ayah yang saling merindukan itu. Sehingga akhirnya, mereka tidak lagi harus saling mencari. Karena, mereka sudah dipertemukan sejak dari tadi.

Semoga. Kita kebagian hikmah dari pertemuan sahabat sejati seperti Po dan ayahnya. Seperti sahabat karir yang saling mendukung dan menyokong dikantor. Dan. Seperti suami istri yang tidak bisa dipisahkan oleh badai dan topan kehidupan.

Sehingga dikantor, kita semakin erat bersahabat dengan kolega. Bekerja sama dan saling menolong dalam pekerjaan. Hingga ringan rasanya menjalani hari-hari dalam profesi kita.

Dan. Dirumah pun. Semoga semakin erat tali kasih kita dengan istri dan suami. Sehingga kita, tidak hanya berhasil membangun karir. Tetapi juga menjalani rumah tangga yang sakinah. Mawaddah. Dan penuh rahmah. Aamiin...

Dadang Kadarusman dkadarusman@yahoo.com [NatIn]
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NOMOR 2

Nomor Dua Oleh: Dahlan Iskan Kamis 15-02-2024,04:37 WIB SAYA percaya dengan penilaian Prof Dr Jimly Assiddiqie: pencalonan Gibran sebagai wa...